METRO SULTENG-Dumptruck (DT) pengangkut material galian C pasir sungai milik PT CMS di Desa Siumbatu, Bahodopi, Morowali, Sulteng, sangat dikeluhkan masyarakat, khusus warga jalan tani.
Keluhan ini bukan tak mendasar, para pengusaha galian C ini dianggap tidak memberikan perhatian terhadap masyarakat, jalan-jalan yang dilalui dump truck pengangkut material tidak disiram atau di bersihkan bekas jalan yang dilewatinya, sehingga meninggalkan material tanah yang menyebabkan debu saat kering.
Baca Juga: Ketua Umum KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan Ke DKPP Dugaan Pelecehan Seksual Kepada Hasnaeni Moein
Sikap pengusaha galian C yang dianggap mementingkan diri sendiri ini membuat sejumlah para pelaku UMKM di Siumbatu terpaksa harus gulung tikar atau tutup dikarenakan banyaknya debu yang berterbangan hingga memasuki rumah.
"Saya tidak bisa juga angkat terus air, siram-siram 5 menit kering lagi," ujar warga yang sebelumnya berjualan gorengan, namun tutup karena banyaknya debu yang berterbangan, Sabtu (24/12/22).
Baca Juga: Kamaruddin Simanjuntak Dan Uya Kuya Dipolisikan Karena Konten 'Polisi Pengabdi Mafia'
Sementara itu, Harsono yang juga warga Desa Siumbatu yang tinggal di lorong tani atau jalan tani, justru merasa sangat dirugikan, pasalnya adanya aktivitas dumptruck yang mengangkut muatan material pasir tersebut membuat jalan tani seperti sawah yang telah dibajak.
"Kami keluhkan sebenarnya, jalan ini digunakan dumptruck lalu lalang, ambil material disungai," tuturnya.
Baca Juga: Tiga PJU dan Tiga Kapolres Polda Sulteng Dimutasi
Harsono mengungkapkan, material tersebut bukan lagi untuk melayani masyarakat untuk dipergunakan dalam pembangunan rumah, tapi untuk kepentingan perusahaan.
"Sudah perusahaan yang dorang layani ini, bukan lagi untuk kepentingan pembangunan masyarakat," ungkap Harsono.
"Coba liat itu jalan, bapecek begitu," tambahnya. Hal ini membuat Harsono geram dan meminta dengan tegas, agar pihak pengusaha galian C yang melayani perusahaan dan aktif tiap hari melakukan kegiatan pemuatan, harusnya menbuat jalan lain atau jalan sendiri.
Baca Juga: Emas Merah Muda Bertabur Pada Jam Tangan Roger Dubuis Excalibur Aventador S Ini
"Untuk permintaan saya disini, bikin jalan lain, jangan lewat disini,i ni jalan tani, kalau saya mau tutup ini jalan wajar saya tutup jalan ini, andaikan ada pengertian tidak masalah, soalnya kita kena imbas debu dan beceknya," tegas Harsono.
Terkait keluhan masyarakat ini, pihak wartawan mencoba mendatangi rumah sekaligus kantor milik perusahaan PT CMS di Desa Bahomotefe untuk mengkomfirmasi, namun yang dimaksud sedang tidak berada dirumah dan tidak ada satupun informasi yang bisa didapatkan.