METRO SULTENG-Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sulawesi Tengah menggelar aksi seribu lilin untuk korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang beberapa waktu lalu.
Kegiatan itu juga dirangkaikan dengan salat ghaib dan doa bersama, bertempat di Lapangan Vatulemo, Kota Palu.
"Kegiatan ini dilakukan suatu bentuk prihatin terhadap peristiwa tersebut dan untuk mendoakan korban," kata Ketua Bidang Eksternal PKC Fandy Alang, Kamis, (6/10/2022).
Baca Juga: Polisi Tetapkan 6 Tersangka Tragedi Stadion Kanjuruhan, 3 Polisi, Direktur LIB, Panpel dan Security
Fandy Alang mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan harus dijadikan pembelajaran bagi semua pihak. Agar kedepannya peristiwa itu tidak terjadi lagi.
Tidak hanya itu, menurut Fandy perlu adanya perbaikan dari segi keamanan sehingga tidak lagi melanggar regulasi yang ada.
" Dalam kegiatan apapun itu pihak pengamanan harus memegang teguh bahwa keselamatan nyawa manusia itu yg terpenting," bebernya.
Baca Juga: Produksi Udang Nasional 2 Juta Ton Dihadang Efisiensi, Standarisasi dan Investasi
"Dan juga atas tragedi ini menjadi catatan buruk Indonesia terutama di dunia sepakbola," tambahnya.
Oleh karena itu, Fandy berharap semoga peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan Malang tidak terjadi lagi di dunia sepakbola.
"Kami dari PMII turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya dan keluarga yang di tinggalkan di berikan ketabahan oleh Allah SWT," pungkasnya.
Laporan: (Sofyan/Metrosulteng)