METRO SULTENG - Masyarakat Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Donggala, memberi respon positif atas kehadiran Kawasan Pangan Nusantara (KPN).
Pasalnya, sebelum ada KPN, masyarakat sulit untuk menempuh perjalanan ke lokasi pertanian/perkebunan mereka. Ditambah lagi, biaya angkut hasil komoditas pertanian masyarakat cukup mahal.
Baca Juga: Tim Transisi KPN Sulteng, Tegas Akan Jaga Ekosistem Danau Talaga dan Hutan Lindung
"Untuk ongkos, satu kali angkat 50 ribu, karena belum ada akses jalan masuk yang bagus. Sehingga harus dipikul lagi," ujar Rahton, warga setempat, Minggu (25/9/2022).
Selaku masyarakat setempat, Rahton mengatakan bahwa kehadiran KPN memberikan kemudahan bagi mereka, baik akses jalan maupun pendapatan ekonomi.
Baca Juga: Intip Ketangguhan Hyundai Tucson XRT 2022 Yang baru Diluncurkan! Bikin Ngiler!
Sebab, setelah adanya proyek tersebut kawasan jalur pertanian/perkebunan dibuka oleh pemerintah. Sehingga hal ini membantu masyarakat sekitar.
" Kalau dulu kita bayar 50 ribu sekali angkut, tapi sekarang sudah 15 ribu. Ini karena adanya proyek KPN dan membuka jalan akses ke lokasi pertanian masyarakat," katanya.
Baca Juga: Listrik PLN di Morowali Utara, Ibarat Penyakit Kronis Sulit Disembuhkan
Disisi lain, kata Rahton, masyarakat tidak kesulitan lagi untuk mengambil air untuk keperluan pertanian. Karena sudah ada penyediaan pipa air di lokasi perkebunan.
"Alhamdulillah semenjak adanya KPN ini, kami tidak sulit lagi untuk mengambil air untuk keperluan lahan pertanian kami," tuturnya.
Baca Juga: Polisi Akan Selidiki Transfer Rp 14 Triliun ke Staf DPRD Buol
Olehnya, sebagai masyarakat Rahton berharap agar pemerintah memberikan ruang dan melibatkan petani kedepannya.
" Tentu bukan hanya akses jalan, kami juga berharap agar dilibatkan nantinya dalam pekerjaan pemberdayaan oleh KPN," tutupnya.
Laporan: (Sofyan/Metrosulteng)