METRO SULTENG- Jalan rabat beton ke Pelabuhan Waru-Waru terancam ambruk akibat jadi lintasan kendaraan tambang Nikel di Desa Harapan, Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur (Lutim) Sulsel.
Akibat aktifitas truk tambang dijalan rabat beton tersebut, disorot masyarakat sekitar yang melayangkan protes keras adanya aktivitas IUPK Tambang Mineral PT Panca Digital Solutions (PDS).
Baca Juga: Barcelona Kehilangan Miralem Pjanic Yang Pilih Berlabuh di Klub Uni Emirat Arab
Utta Siddik salah seorang pemerhati lingkungan dan sosial Kabupaten Luwu Timur, mempertanyakan legelitas IUPK PT PDS dan izin-izin lainnya yang di ragukan hinggapengrusakan lingkungan yang berdampak ke pencemaran sungai dan pantai.
"Dengan adanya aktivitas tambang yg dikerjakan PT PDS di Desa Barapan, pihak pemerintah seharusnya mempertimbangkan untuk menutup kegiatan mengolah tambang mineral yang beroperasi di Desa Harapan," ungkapnya, Rabu (7/9).
Baca Juga: iPhone 14 Sudah Bisa Dibeli, Harga 13,4 Juta, Tercanggih Sejarah HP
"Kehadirannya perusahaan lebih besar mudharatnya dari pada manfaatnya bagi masyarakat, saya katakan demikian karena tercemarnya aliran sungai yg membawa sediment (lumpur) sampai ke pantai, sehingga biota pantai, laut jarang lagi didapatkan," tambahnya.
"Belum lagi dampak lainnya, seperti jalan trans Sulawesi (jalan nasional) dijadikan sebagai jalan Hauling panjangnya berkisar 10 km dan jalan daerah, hingga menggunakan Pelabuhan Pelayaran (Syahbandar) sebagai Jetty sebagai tempat bongkar material tambang Ore Nickel".
Baca Juga: RDP Pembebasan Lahan Proyek Pantai Matano Morowali Buntu, Dinas Perumahan Minta Waktu Selasa Depan
Tak hanya itu, Utta juga menyebut, sangat fatalnya lagi, ia melihat akses jalan beton menuju ke pelabuhan Waru-Waru Lampia terancam putus akibat kapasitas beban, bahkan ada bangunan box culvert akan amblas, akibat lintasan truk tambang.
"Kami berharap melalui pemerintah Kabupaten Luwu Timur segera merekomendasikan ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, maupun pusat untuk menghentikan aktivitas Tambang Ore PT PDS dan juga memonitor serta mengevaluasi perusahaan-perusahaan tambang nikel yg ada di bumi Batara guru (Luwu Timur)," tandas Utta.***