sosial-budaya

Koalisi HMI dan Mahasiswa Morowali Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM

Rabu, 7 September 2022 | 05:11 WIB
Unjuk rasa mahasiswa morowali tolak kenaikan BBM

METRO SULTENG - Puluhan Mahasiswa di Morowali dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), bersama Rakyat Bersatu melakukan aksi demonstrasi, di Depan Kantor Bupati Morowali, Desa Bente, Kecamatan Bungku Tengah, Selasa, (6/9/2022).

Aksi itu diwarnai dengan pembakaran Ban oleh sejumlah mahasiswa di Depan Kantor Bupati. Hal tersebut dilakukan sebagai respon dan kekecewaan terhadap kenaikan harga BBM yang telah ditetapkan Pemerintah.

Menurut, Koordinator Lapangan ( Korlap, Panji dalam orasinya Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar telah menuai kritian publik.

Baca Juga: Jembatan Gumbasa Putus, Irwan Lapatta: Paginya Saya Langsung Teleponan dengan Kabalai Sungai

Baca Juga: Senator ART 'Gercep' Bantu Sembako kepada Korban Banjir Palu

”Kami sebagai salah satu kekuatan civil society di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini dengan TEGAS MENOLAK kenaikan harga BBM bersubsidi yang dihembuskan oleh Pemerintah,” kata Korlap.

Sebab, dikatakannya kenaikan harga BBM akan berdampak buruk terhadap masyarakat kelas menengah ke bawah dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Apalagi kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar ikut naik.

Selain itu, Ia menungkapkan sejak kurun waktu dua tahun masyarakat Indonesia masih sangat terpuruk, akibat rusaknya tata kelola pemerintahan terutama di sektor keuangan.

Baca Juga: Tiga Calon Sekdaprov Sulteng Bersaing, Fahrudin Ranking 1, Novalina Ranking 3

Baca Juga: Dampak Pernikahan Anak di Bawah Umur, H. Haerullah : Terlalu Muda Usia Calon Pengantin Banyak Resiko Dihadapi

" Kemudian ditambah terpaan Pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia, sehingga kesejahteraan masyarakat sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja," ungkapnya.

Panji juga merincikan berdasarkan data dari Bank Dunia (World Bank) tahun 2021 jumlah rakyat/penduduk miskin di Indonesia berjumlah 138,9 juta jiwa dengan pendapatan di bawah Rp. 31.086,7/orang/hari (USD 2,09, jika nilai tukar rupiah per S 1 Rp. 14.899,25 per tanggal 2 September 2022) dan/atau di bawah Rp.1.000.000/orang/bulan.

" Mereka yang berpendapatan rendah tersebut antara lain terdiri dari kalangan petani, nelayan, buruh, tenaga honorer, usaha mikro, sektor informal, ctc dan tentunya sangat dimungkinkan jumlah penduduk miskin di Indonesia bertambah pada tahun 2022," tegas Panji.

" Kenaikan harga BBM akan terjadinya inflasi yaitu suatu kondisi di mana terjadi kenaikan harga barang dan jasa secara umum terjadi secara terus menerus dalam waktu jangka panjang," tambahnya.

Baca Juga: Cegah Kasus Kekerasan di Lembaga Pendidikan Agama, Kemenag Akan Terbitkan Aturan

Halaman:

Tags

Terkini