METRO SULTENG-Wakil Presiden Direktur PT Vale Indonesia Adriansyah Chaniago mengungkapkan kebanggaannya selama menjadi bagian dari PT Vale, yaitu bisa melihat danau Matano tetap terjaga kelestariannya meski berada dikawasan lingkar tambang PT Vale di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel.
"Selama 54 tahun beroperasi, Alhamdulillah bisa menjaga lingkungan, melihat danau Matano yang airnya tetap jernih, habitatnya tetap terjaga, itulah yang membuat kami bangga di Vale ini," ungkap
Adriansyah Chaniago dihadapan sejumlah wartawan di Taman Antar Bangsa, Komplek PT Vale di Sorowako, Selasa (2/8).
Baca Juga: Paripurna DPRD Sulteng Setujui 5 Raperda Usulan Pemprov Untuk Ditetapkan Menjadi Perda
Baca Juga: Polres Morowali Utara Gelar Operasi Bina Kusuma, Ini Yang Disasar
Baca Juga: Dilaporkan Hilang, 12 Pendaki Gunung Tanantovea Donggala Ditemukan, Begini Nasibnya
Padahal, salah satu danau terdalam di Asia Tenggara itu hanya berjarak 30 kilometer diarea penambangan nikel PT Vale di Blok Sorowako.
Kata Adriansyah, kelestarian danau Matano ini menjadi salah satu bukti komitmen PT Vale menjaga keberlangsungan alam sekitar area penambangan.
"Kami memiliki komitmen kuat terus menjaga sumber mata air Danau Matano untuk tetap jernih, habitat didalamnya terjaga, bahkan ada jenis ikan langka yang hidup didalamnya," ujarnya.
Baca Juga: Bank Belum Salurkan Bantuan, Rumah Oleh-Oleh UMKM Pemda Morowali Mandek
Baca Juga: Pemkab Morowali Utara Gandeng Untad Rancang Pendirian Perseroda
Salahsatu cara yang dilakukan Vale menjaga kejernihan air danau Matano, yaitu memakai sistem penjernihan air limbah tambang. Jadi air limbah tambang melalui beberapa proses penjernihan. Setelah air benar-benar murni jernih kemudian dialirkan ke anak-anak sungai yang mengalir ke danau Matano.
Menurutnya, menjaga kelestarian Danau Matano ini merupakan bagian komitmen keberlanjutan Vale untuk menjaga keberlangsungan danau Matano dan alam sekitarnya.***