METRO SULTENG- Upaya pembenahan lingkungan beberapa bulan terakhir ini telah digalakkan oleh PT Alaska Dwipa Perdana (ADP) untuk meminimalisir dampak lingkungan agar tidak berdampak kepada masyarakat sekitar lingkar tambang yang meliputi beberapa Desa di Kecamatan Witaponda, Kabupaten Morowali, Sulteng.
Baca Juga: Dua Pejabat ESDM Ditahan Kejagung Terkait Kasus Penjualan Ore Nikel Ilegal ke Morowali
Komitmen itu diwujudkan mulai dari mantenence sediment pond yang diberikan patok batu dan diberi tanaman pohon agar lebih kuat, perbaikan parit, dan ketika saat musim hujan tiba PT ADP menempatkan karyawannya dijalan untuk melakukan pemantauan.
Baca Juga: Harga Gas 3 Kg di Morowali Utara Belum Stabil, Pengecer Diduga Beli dari Penyelundup
Selain akan menerapkan kaidah pertambangan yang baik, PT ADP juga berkomitmen bertanggung jawab atas segala dampak-dampak yang dirasakan masyarakat, mulai tanggung jawab sosial maupun tanggung jawab kerugian.
Managemen PT ADP Roiki menyebutkan, komitmen tanggung jawab kerugian atas dampak itu telah dilaksanakan, mulai dari pemberian timbunan dan saluran airnya di perbaiki.
"Masyarakat yang kena imbas dampak kami berikan bantuan, mulai dari pemberian bantuan timbunan dipekarangannya, memperbaiki paritnya dan bantuan lainnya," sebut Roiki, Selasa (25/7/23).
Baca Juga: Jam Tangan Pintar Anak, Huawei Kids 5X dengan Layar dua sisi, melindungi si kecil
Disektor penghijauan pasca tambang juga akan di siapkan bibit tanaman yang memiliki nilai sehingga dapat dimanfaatkan hasilnya.
"Kami pemilik IUP, kami akan perbaiki lingkungan, tidak akan lari dari tanggung jawab kami terhadap lingkungan pasti kami akan kami atasi semua," tandas Roiki.
"Jalan houling kami perbaiki kiri kanannya nanti ada paritnya," tambah Roiki.
Baca Juga: Ridha Saleh Minta Klaimer Bangun Komunikasi, Stop Ambil Buah Sawit PT ANA
Agar semua berjalan sesuai harapan dan rencana, nantinya kata Roiki, akan ditempatkan divisi lingkungan untuk melakukan pengawasan dilapangan dan melaporkan ke managemen apa yang perlu dilakukan pembenahan selanjutnya.
"Kemarin karena faktor pandemik covid-19 sehingga kami terhambat, untuk sekarang kami akan fokus membenahi lingkungan kami," katanya.
"Meskipun tahun ini selama tuju bulan kami belum melakukan penjualan, namun tanggung jawab tetap kami laksanakan walaupun beban pengeluaran kami sangat tinggih," ujarnya.