sosial-budaya

Menjaga Alam, Kali Ini PT Vale Dorong Multi Pihak Terlibat Cegah Aktivitas Perusakan Lingkungan di Towuti

Sabtu, 8 Juli 2023 | 16:06 WIB

METRO SULTENG-PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bersinergi dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Andi Djemma (Unanda), Palopo dan Pemerintah Desa Pesisir Loeha Raya melaksanakan Konservasi Lingkungan Pengembangan Destinasi Wisata dan Penyadaran Hukum Perlindungan Kawasan Hutan di Pulau Wasubonti, Desa Bantilang, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Kamis (6/07/2023).

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan peran pemangku kepentingan mengedukasi masyarakat, agar tidak melakukan aktivitas pembukaan lahan secara ilegal di kawasan hutan lindung.

Baca Juga: Bhayangkara Off-Road Jelajah Lembah Palu Seri II Diramaikan Peserta dari Sulsel, Sulut dan Sulbar

Selain edukasi, PT Vale mendonasikan 150 bibit pohon untuk ditanam bersama sebelum lanjut berdiskusi membahas kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung upaya konservasi dan perlindungan kawasan hutan
Hadir berdiskusi antara lain, Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama dan Inovasi Universitas Andi Djemma, Dr. Abdul Rahman Nur, Kepala Desa Loeha Hamka Tandioga, Kepala Desa Bantilang Ikbal, dan Senior Coordinator Social Development Program (SDP) Program PT Vale, Laode Muhammad Ichman, aparat pemerintah desa dan perwakilan tokoh pemuda.

Dalam paparannya, masing-masing narasumber membahas solusi perambahan dan pembukaan hutan oleh masyarakat di wilayah Hutan Lindung.

Baca Juga: Kejar Target, Proyek Dermaga Pulau Linganyan Tolitoli Rp20 Miliar Dikebut Pengerjaannya

Topik lain yang menjadi diskusi adalah langkah penyadaran aspek hukum, dan edukasi perlindungan kawasan hutan, andil PT Vale memberdayakan masyarakat lokal, serta kontribusi pemangku kepentingan mendukung pengembangan ekonomi di sektor pariwisata dengan lokus pengembangan ekowisata Wasubonti.

Pemerintah desa yang diwakili kepala desa Bantilang menyampaikan, sebelum dijadikan tempat wisata pada Februari 2020, Wasubonti dulunya sempat dikuasai oleh segelintir masyarakat yang membuka lahan pertanian secara ilegal dengan cara membakar.

Baca Juga: DPT Sulsel 2024 Sebanyak 6.670.582 Orang, Berikut Sebaran Pemilihnya pada Pemilu 2024 Nanti

"Kehadiran PT Vale bersinergi bersama mahasiswa KKN di Kecamatan Towuti dengan program rutin menanam pohon, dan mengedukasi masyarakat untuk tidak membuka lahan secara ilegal, perlahan mendorong upaya konservasi pada area bukaan yang diperlukan daya dukung lingungan " di mulai dari konservasi di lokasi wisata wasubonti ini katanya.

Wakil Rektor IV Unanda Dr. Abdul Rahman mengutarakan, butuh upaya terstruktur untuk menyuarakan penghentian perambahan hutan ilegal. Rahman juga menyinggung dugaan pembukaan lahan ilegal di area Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) PT Vale, di Tanamalia, yang masih masuk wilayah Kecamatan Towuti.

Rahman menawarkan konsep kemitraan untuk menyelesaikan masalah pembukaan lahan ilegal tersebut.

Baca Juga: KPU Tetapkan DPT Sulteng Pemilu 2024 Sebanyak Dua Juta Lebih Pemilih

“Tinggal diidentifikasi wilayah yang belum dikelola. Jadi ada dua pilihan, masyarakat bisa mengelola lahan di wilayah konsesi dengan catatan dimitrakan dengan PT Vale. Kedua dicarikan alternatif lahan kawasan hutan negara yang bisa dikelola oleh masyarakat,” ungkapnya.

Anggota Dewan Kehutanan Nasional ini juga mengatakan, pihaknya telah menyampaikan usulan resolusi konflik dalam kawasan hutan lindung dan pemegang izin PPKH tersebut kepada Sekretaris Jenderal KLHK di pertemuan Rapat Kerja Nasional Dewan Kehutanan Nasional (DKN).

Halaman:

Tags

Terkini