sosial-budaya

Duduk Perkara Persoalan di PBNU dari Rapat Syuriyah Berhentikan KH Yahya Cholil, Pernyataan Ketum dan Sekjen, hingga Suara-suara di PWNU

Minggu, 23 November 2025 | 14:21 WIB
NU soal awali Ramadhan 2023 bisa bersama-sama. Mudah-mudahan hasil perhitungan Falakiyah kali ini terkonfirmasi dengan hasil rukyat

“Kami ingin mendapat informasi utuh dari Ketum dan Rais Aam terhadap semua persoalan ini. Penyelamatan organisasi adalah hal yang utama bagi kita.” Ia lalu menambahkan bahwa persoalan internal PBNU sebaiknya diselesaikan secara internal. Namun, jika terjadi pemberhentian Ketua Umum, organisasi harus mendapat informasi yang jelas atas keputusan itu.

”PWNU se-Indonesia bertanya-tanya, apa yang sebenarnya persoalan yang terjadi? Karena itu, kami meminta penjelasan yang utuh dari Ketum PBNU dan Rais Aam PBNU terkait persoalan-persoalan yang kita hadapi,” ujar Ganefri. Ketika giliran tiba kepada Kiai Juhadi, Ketua PWNU Jawa Barat, ia mengusulkan pelibatan Mustasyar PBNU secara lebih aktif dalam menyelesaikan persoalan di PBNU.

“Di jajaran Mustasyar ini orang-orang hebat semua. Dan Mustasyar tidak punya kepentingan apa-apa. Oleh karena itu, menurut saya, dengan pikiran yang jernih dari Mustasyar, maka penting juga kita mengundang seluruh Mustasyar di PBNU untuk menyelesaikan semua persoalan ini.” Kiai Juhadi tampak berkaca-kaca ketika mengutarakan kalimat-kalimat berikutnya. Dengan isak tangis yang setengah tertahan, ia melanjutkan, ”Ini merupakan tontonan yang sangat, sangat memprihatinkan, terus terang sebagai Ketua PWNU, saya sedih sekali melihat persoalan ini. Kok, NU bisa jadi begini?”

Ketua PWNU Yogyakarta KH Zuhdi Muhdlor menyayangkan persoalan ini terjadi justru terjadi di tengah konsolidasi dan gairah cabang-cabang bersama jamaah Nahdliyin membangun NU, bahkan sedang menggalang kolaborasi dengan berbagai pihak lain.

”Kami di DIY sedang mencoba membangun hubungan baik dengan semua pihak, baik dengan Keraton [Yogyakarta], dengan Muhammadiyah, dan sebagainya. Namun, dengan kondisi seperti ini, tentu kami menjadi sangat malu. Ini beban berat bagi kami.”

Apalagi, tambah Kiai Zuhdi, persoalan ini melibatkan para kiai, namun tidak ditangani berdasarkan agama. “Penyelesaiannya, kok, tidak sesuai dengan moral agama, tapi diselesaikan dengan model politik?”

Pernyataan Sekretaris Jenderal Di hari yang sama dengan pertemuan daring antara Gus Yahya dengan para Ketua PWNU, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memberi pernyataan melalui siaran pers.

Baca Juga: Soal Penantian Pelatih Baru Timnas Indonesia, Timur Kapadze Akui Dikontak PSSI Soal Kerjasama

Ia menegaskan bahwa apa yang terjadi di PBNU saat ini merupakan perkara organisasi biasa yang sedang ditangani oleh jajaran Syuriyah sesuai mekanisme internal yang berlaku.

“Ini dinamika organisasi yang sedang berjalan. Saya minta semua pengurus dan warga NU tetap tenang, tidak terbawa arus berita yang menyesatkan, dan tidak memperbesar kesalahpahaman,” ujar Gus Ipul.

Gus Ipul juga mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama untuk memperbanyak shalawat dan menjaga ketenangan hati. “Mari tetap menjaga suasana teduh. Perbanyak shalawat, jangan ikut menyebarkan kabar yang tidak pasti,” tutupnya.***

 

Halaman:

Tags

Terkini