sosial-budaya

PB Alkhairaat Harus Musyawarah Luar Biasa Terbatas

Jumat, 25 Juli 2025 | 06:14 WIB
Abdissalam Mazhar Badoh. (Foto: Ist).

Oleh: Abdissalam Mazhar Badoh

Musyawarah luar biasa terbatas harus segera dilaksanakan oleh Pengurus Besar (PB) Alkhairaat. Mengingat adanya dualisme sekaligus "rival" pengambilan kebijakan bahkan keputusan antara Ketua Umum PB Alkhairaat dan Sekjen PB Alkhairaat.

Jika hal ini dibiarkan, maka lembaga organisasi besar itu akan kacau balau, lepas kendali dan pada akhirnya tak bisa berbuat apa-apa untuk menapaki program organisasi yang telah diputuskan dalam Rapimnas yang hampir dua tahun yang lalu.

Baca Juga: Hari Ini Fuad Plered Jalani Sanksi Adat di Palu, SEMMI Sulteng Desak Proses Hukum Lanjutan

Tidak hanya itu, kasus Fuad Plered yang merupakan format patron organisasi muslim nasional ini terancam akan menemui jalan buntu, karena pihak kepolisian bertindak dalam kasus ini akan turun sangat, bahkan akan tak berkeyakinan penuh untuk menyelesaikan hal dimaksud. Ini karena tidak mendapat apresiasi dukungan full dari PB Alkhairaat dalam dualisme kepemimpinan tersebut.

Kami bermohon kiranya Ketua Utama Alkhairaat cepat menyikapi hal ini sekaligus memerintahkan Ketua Umum PB Alkhairaat untuk melakukan musyawarah luar biasa terbatas dengan mempertimbangkan faktor-faktor urgensitas yang sedang dihadapi maupun yang akan dihadapi.

Baca Juga: SEMMI Sulteng Desak Laporan Polisi Dugaan Penghinaan terhadap Guru Tua Dituntaskan

Apapun alasannya, bertahan dengan keadaan ini hanyalah akan menuai kegagalan menjalankan laju dan berkembangnya roda organisasi PB Alkhairaat. Dan ini akan memengaruhi sinergitas kerja antara PB dan Ketua Utama Alkhairaat.

Semoga saja sang Sekjen PB ambil jalan pintas penuh kesadaran untuk mundur tanpa syarat. (*)

Penulis adalah Sekjen SCAI

Tags

Terkini