METRO SULTENG - Penanganan sampah di Pasar Rakyat Ponteo'a, Beteleme, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara (Morut), dianggap belum maksimal, malah rumah sampah yang disediakan oleh pemerintah, digunakan tidak maksimal oleh warga.
Hal ini menyebabkan sampah limbah pasar berserakan dijalan, sementara truk yang diharapkan bisa mengangkut sampah sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tidak mampu mengurangi sampah ditengarai akibat sudah tua termakan usia dan sering mengalami kerusakan.
Baca Juga: Istri AR, Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Tanggul Pengaman Sungai di Dampala Buka Suara
"Sampah menumpuk sampai ke jalan di seputar penampungan sampah dirumah sampah, membuat penggunaan jalan merasa terhambat akibat terjadinya penyempitan badan jalan," tutur Aktifis peduli Morowali Utara, Burhanuddin Hamzah kepada media ini, Senin (06/01/2025) pagi.
Bahkan aktifis ini menyoroti, akibat tumpukan sampah hingga kejalan, menjadikan pemandangan yang tidak elok dipandang mata, bahkan menimbulkan bau yang tak sedap menyengat hidung, lalat pun beterbangan hingga kerumah-rumah warga diseputar pasar.
Baca Juga: Pelantikan Kepala Daerah Baru Hasil Pilkada 2024 Dijadwalkan Maret 2025, Akan Diatur dalam Perpres
"Jika memang pihak pemerintah daerah Kabupaten Morowali Utara, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup, tidak sanggup menangani sampah di pasar Beteleme, mungkin sebaiknya di kelola secara profesional oleh pihak swasta," tandasnya.
Hal ini agar penanganan sampah di Pasar Beteleme bisa terkendali, sehingga tumpukan sampah yang beberapa hari belakangan ini menumpuk menebar lalat dan bau yang tak sedap bisa segera teratasi.
Baca Juga: Soroti Aktivitas Tambang Nikel di Morut, Anggota DPRD Sulteng Minta Inspektur Tambang Jangan Takut
Burhanuddin juga mengatakan, foto tumpukan sampah Hingga kebadan jalan yang diambil pada hari Minggu (05/01/2025) telah diteruskan kepada Dinas Lingkungan Hidup, agar tumpukan sampah yang sudah menimbulkan bau tak sedap segera teratasi.***