METRO SULTENG - Ketua Utama Alkhairaat Sayyid Alwi bin Saggaf (SAS) Al-Jufri didampingi Panitia Muktamar XI Alkhairaat menemui Menko Polhukam RI, Mahfud MD, di Jakarta Selasa (22/8/2023).
Kedatangan keluarga besar Alkhairaat menemui Menko Polhukam bertujuan menyampaikan pelaksanaan Muktamar XI Alkhairaat yang dijadwalkan pada tanggal 27-30 September 2023.
Baca Juga: Gubernur Sulteng: Muktamar Alkhairaat ke-11 Jadi Ajang Islah!
Saat beraudiensi dengan Menko Polhukam Mahfud MD, Ketua Utama Alkhairaat menyampaikan bahwa Muktamar XI adalah kehendak struktural perhimpunan Alkhairaat yang berpusat di Palu, Sulawesi Tengah.
"Pelaksanaan Muktamar telah dibicarakan secara final dan menyeluruh di Rapimnas Alkhairaat yang diselenggarakan di Provinsi Gorontalo pada 19-21Juli 2023. Peserta Rapimnas menghendaki dipercepat pelaksanaan Muktamar XI yang telah tertunda beberapa waktu lalu," ujar pria yang akrab disapa SAS Al-Jufri tersebut.
Selaku Ketua Utama Alkhairaat dan segenap panitia Muktamar, SAS berharap kesediaan Mahfud MD hadir di kegiatan Muktamar XI Alkhairaat bulan September mendatang.
Baca Juga: Kawal dan Sukseskan Muktamar Alkhairaat XI Yang akan Dihadiri Presiden Jokowi
"Ketua Utama Alkhairaat terdahulu (alm) H. Saggaf Aljufri, yang juga ayah saya, sangat kagum dengan sifat jujur, lugas, dan istiqamah dari Pak Mahfud," ujar SAS Al-Jufri mengenang cerita ayahnya soal Mahfud MD.
Dalam pertemuan yang penuh keakraban tersebut, Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan kesediannya hadir di acara Muktamar XI. Ia berterima kasih telah diundang secara langsung maupun tertulis oleh Ketua Utama dan panitia Muktamar yang rela datang jauh-jauh dari Palu ke Jakarta.
Baca Juga: Muhammad Yasin Resmi Jabat Rektor Unisa Palu Periode 2023-2027
"Alhamdulillah telah diundang. Insya Allah saya akan hadir di Muktamar XI Alkhairaat," ujar Mahfud MD yang disambut gembira seluruh yang hadir.
Pada kesempatan itu, SAS Al-Jufri menyerahkan dua buah buku tentang Alkhairaat kepada Menko Polhukam.
Melalui buku itu, diharapkan bagi siapa pun yang membacanya diyakini akan mengenal lebih kompherensif tentang seluk beluk perjalanan dan kiprah Alkhairaat di Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur.