METRO SULTENG-Warga Dusun Togaso, Desa Kalangkangan, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli, Sulteng, tepaksa harus menyewa exavator untuk menormalisasi sungai sepanjang Empat ratus meter yang melintas di desa tersebut.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi dampak yang di timbulkan dari banjir bandang kiriman dari kuala tinggi yang melintas di Dusun tersebut.
Baca Juga: Budi Arie Setiadi Akan Dilantik Sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika Menggantikan Johnny G. Plate
Kepada wartawan, Manajai bersama warga lain desa setempat belum lama ini mengatakan, alat exavator yang mereka sewa dari pengusaha bernama Cuwi untuk mengeruk material di Kuala itu adalah Rp 600 ribu perjamnya, dan telah berjalan selama hampir dua bulan antara Juni -Juli tahun ini.
Dikatakan, sebelum sungai tersebut dinormalisasi, beberapa tahun lalu saat musim hujan kerap terjadi disertai banjir hingga arus air yang sangat deras menghantam lahan perkebunan warga.
Baca Juga: Warga Tolitoli Hilang Dikebun, Tim SAR Dikerahkan Mencari
Parahnya lagi, dari kejadian itu sedikitnya enam kepala keluarga terpaksa harus rela kehilangan rumahnya akibat ambruk di sapu banjir.
Dikatakan, dulu warga pernah mengadukan hal tersebut sekaligus bermohon untuk dibangunkan saranana seperti penanggulangan banjir, permohonan itu di tujukan kepada pemerintah daerah lewat pemerintah desa setempat.
Baca Juga: Ribuan Warga akan Datangi Kantor Bupati dan DPRD Morowali Desak Pencabutan IUP di Bungku Tengah
Namun setelah sekian lama warga menanti dan berharap ada pembangunan pengamanan bantaran sungai, alhasil hingga kini belum terwujud.
"Kami tak tau harus mengadukan kemana lagi untuk minta bantuan agar di bangunkan penanggulangan dampak bencana banjir, makanya kami sendiri turun langsung menormalisasi kuala disana meski harus menyewa exapator," ujarnya.
Diketahui material pasir dengan jumlah hitungan ret yang di ambil dari kuala dan diangkut oleh dump truk pemilik alat berat tersebut, adalah sebagai biaya pengganti pembayaran sewa alat, lantaran warga tak punya uang kes untuk membayar 600 ribu per jam sewa alat berat.
Baca Juga: Anak Dibawah Umur di Tojo Una Una Jadi Korban Siti Nurbaya Dinikahkan Paksa Karena Ortunya Terlilit Hutang
Sementara itu, Cuwi pemilik alat berat excavator yang ia sewakan kepada warga tak membantah, bahkan ia membenarkan hal tersebut.
Diketahui setelah warga menormalisasi sungai meski belum selesai sepenuhnya, namun paling tidak dampaknya sudah mulai kelihatan, yaitu saat hujan turun arus air perlahan tak mengalir dengan deras sehingga bantaran kuala disana kondisinya sedikit bisa terlihat aman.***