METRO SULTENG - Abrasi sungai yang terjadi di Desa Tinggede, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, diminta mendapat perhatian dari pihak Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III Palu. Instansi vertikal Kementerian PUPR itu diharap segera melakukan penanganan.
Baca Juga: Desa Penduduk Terbesar di Kabupaten Sigi ini, Terima 8 Ekor Hewan Kurban dari Partai NasDem
Hal itu diutarakan Kades Tinggede, Abd Jabar D Basaua, saat berbincang dengan media ini Minggu (2/7/2023). Jabar mengungkapkan bahwa pemerintah desa sudah pernah menyurat ke BWSS III Palu soal abrasi.
"Kami menyampaikan informasi sekaligus meminta dilakukan penanganan. Kalau tidak salah ingat, sudah dua atau tiga kali kami bersurat ke balai (BWSS III Palu)," terang Jabar.
Abrasi sungai di Desa Tiggede disebabkan aliran Sungai Palu yang melintasi desa itu. Saat ini terdapat dua titik lokasi abrasi.
Titik pertama di perbatasan Palu-Sigi. Sedangkan titik kedua dekat lahan UD Maju. Kedua titik abrasi, diperkirakan sudah sekitar tiga tahun terakhir belum dilakukan penanganan.
Baca Juga: Berlangsung Selama 3 Hari, Kabupaten Sigi Siap Gelar Festival Lestari
"Dari tahun ke tahun, kondisinya semakin mengkhawatirkan. Titik abrasi dekat lahan UD Maju, tanggul panahan airnya sudah jebol. Jalan warga terancam terkikis air sungai," kata Kades Tinggede.
Jika di wilayah Kabupaten Sigi terjadi musim hujan, apalagi di bagian hulu sungai juga hujan, maka debit air Sungai Palu ikut bertambah. Kondisi ini sebut kades, memicu pengikisan terutama di titik abrasi tadi.
"Tanggul panahan air di titik abrasi sudah jebol. Cepat atau lambat, pengikisan akan terus terjadi. Mau tak mau, segera dilakukan penanganan. Ini solusi terbaiknya," desak sang kades.
Disinggung abrasi sungai di Desa Tinggede dipicu maraknya pengambilan (penyedotan) pasir basah di desa itu, Jabar membantahnya. Aliran Sungai Palu sifatnya liar dan tidak bisa diprediksi. Sehingga, keberadaan para penyedot pasir tidak memengaruhi perubahan arah aliran sungai.
Baca Juga: Polisi Amankan Terduga Pelaku Penganiayaan Korban Hingga Tewas Di Desa Soulove Sigi
"Saya termasuk salah satu warga Tinggede yang paham sifat aliran Sungai Palu. Jika terjadi musim penghujan, arah aliran sungai sering berubah. Ini pemicu utama abrasi," analisa orang nomor satu Desa Tinggede tersebut.
Ia berharap, kedua titik abrasi di desanya, jangan terus menerus dibiarkan. Apalagi dampaknya semakin mengkhawatirkan. Kebun dan rumah warga bisa terancam.
"Semoga keresahan ini bisa ditanggapi dan segera ditindaklanjuti pihak balai untuk melakukan penanganan abrasi di Tinggede," tandasnya. ***