Gerhana Matahari Hibrida Hari Ini, Seluruh Masjid di Makassar Akan Gelar Salat Gerhana Berjamaah

photo author
- Kamis, 20 April 2023 | 05:23 WIB
Salat gerhana (Foto: Ilustrasi/Ist)
Salat gerhana (Foto: Ilustrasi/Ist)

METRO SULTENG-Gerhana Matahari hibrida akan terjadi pada Kamis (20/4) hari ini. Seluruh Masjid di Kota Makassar akan menggelar Salat gerhana secara berjamaah mulai pukul 10.00 Wita yang di isi dengan khutbah dan pukul 12.00 mulai Salat Gerhana berjamaah. Seruan salat gerhana telah diumumkan semua Masjid di kota Makassar sejak Rabu.

Fenomena gerhana matahari juga dapat dipantau di Sulsel. Melansir laman resmi BMKG, gerhana di Sulawesi Selatan akan dimulai pada pukul 10.40 Wita, puncak gerhana terjadi pada pukul 12.11 Wita, dan gerhana berakhir pada pukul 13.45 Wita. Durasi gerhana yang teramati di Sulawesi Selatan rata-rata adalah 3 jam 4 menit.

Baca Juga: Tata Cara, Waktu dan Doa Melaksanakan Salat Saat Terjadi Gerhana Matahari Hibrida Kamis 20 April 2023

Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia terjadi paling awal di Jawa Barat, pada pukul 09.26 WIB. Adapun waktu kontak paling akhir akan terjadi di Papua pada pukul 15.30 WIT.

Perlu dicatat, jika ingin melihat langsung Gerhana Matahari harus menggunakan perlindungan mata yang tepat karena radiasi dari matahari bisa merusak mata. Sehingga dianjurkan untuk menggunakan kacamata khusus ataupun menyaksikannya secara langsung di live streaming BMKG.

Diketahui bahwa Fenomena langka astronomi ini dapat disaksikan di beberapa tempat. Namun, tidak semua daerah di Indonesia akan mengalami Gerhana Matahari Total. Beberapa wilayah hanya akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian.

Gerhana Matahari Hibrida merupakan fenomena Gerhana Matahari Total dan Gerhana Matahari Cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena gerhana.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Umat Islam Saat Terjadi Gerhana Matahari Hibrida Kamis 20 April 2023, Ini Hadisnya

Gerhana Matahari merupakan peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan, sehingga tidak semuanya sampai ke bumi. Peristiwa ini terjadi akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan dan hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.

"Gerhana Matahari Hibrida terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari," kata BMKG melalui laman resminya.

Baca Juga: Peringati HUT ke-43, Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Kota Bagikan Sembako Ke Warga Uwemtumbu

Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, matahari seakan-akan tertutupi bulan.

Sehingga Gerhana Matahari Hibrida terdiri dari dua tipe gerhana, Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total. Terdapat tiga macam bayangan bulan yang terbentuk saat GMH, yaitu antumbra, penumbra, dan umbra.

Baca Juga: Ketua PWNU Sulteng Prof Lukman: Dalam Mainkan Peran Semua Lini Pengabdian, PMII Harus Pahami Pandangan Dunia

Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Cincin. Sementara di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa Gerhana Matahari Sebagian. Kemudian di daerah tertentu lainnya yang terlewati umbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Total.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X