Menurut amatan Julius, banjir siklus lima tahunan agak berbeda dengan banjir yang saat ini. Sebab, banjir siklus lima tahunan airnya keluar dari dalam tanah. Kalau banjir sekarang lebih disebabkan luapan. Sebab, Sungai Laa tidak mampu lagi menampung debit air hujan.
Baca Juga: Tanggap Cepat, PT ANA Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Morowali Utara
"Ketika banjir mulai surut, ikan-ikan banyak ditemukan. Masyarakat lokal mengenal ikan tersebut dengan nama bau molori (ikan gabus) dan ikan poanda. Saya menyebut itu ikan berkat," katanya.
Karena letak Desa Bunta berada di dataran rendah dan banyak terdapat rawa dan genangan air, Julius mengakui lahan-lahan di desa ini dominan berstatus tanah adat.
Tanah adat cenderung digunakan warga sebagai tempat berburu, mencari ikan, dan mencari kayu bakar.
Baca Juga: Menindaklanjuti Aduan Masyarakat Soal Aktivitas Penambangan PT MPR, DPRD Morowali Utara Gelar RDP
"Kita berharap, dibangun kanal atau saluran air yang memadai khususnya di Desa Bunta. Sehingga ketika hujan deras, sirkulasi air hujan lancar dan tidak terjadi banjir, " harap Julius. ***