METRO SULTENG - Pengerukan pasir di dasar sungai sekitar jembatan Desa Kolono, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, masih beraktivitas hingga sekarang meski ditentang warga setempat.
Kegiatan pertambangan galian golongan C ini sudah dikhawatirkan oleh warga setempat. Karena rawan terjadinya abrasi bibir sungai dan dampak lainnya seperti rusaknya ekosistem sungai.
Selain dampak tersebut, warga juga mengkhawatirkan kondisi jembatan. Menurut warga setempat, jika pengerukan pasir masuh dilakukan secara terus-menerus di dasar sungai, maka akan berdampak terhadap jembatan. Dimana pondasi dasar jembatan dapat terkikis dan berpotensi membuat jembatan itu roboh.
Baca Juga: Aliansi Guru Non Sertifikasi Tojo Una Una Datangi DPRD, Ini Tuntutannya
Namun, kekhawatiran masyarakat ini hanya angin lewat bagi para penambang. Penambang cuek saja dan seolah-olah tidak memikirkan kekhawatiran warga setempat.
Dari pantauan Metro Sulteng Rabu (29/3/23), masih terlihat aktivitas pertambangan pasir yang lokasinya tak jauh dari jembatan jalan Trans Sulawesi di Desa Kolono.
Aktivitas penambangan terlihat menggunakan alat berat excavator dan mesin sedot.
Pihak penambang belum memberikan konfirmasi terkait aktivitas mereka yang dikhawatirkan warga setempat, bahkan hingga berita ini dinaikkan. ***