METRO SULTENG-Salah satu teman Yayasan Satu Harapan Hati (Sahh) yang berada di Malaysia melakukan aksi gerakan peduli pendidikan.
Gerakan ini sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap imigran yang sulit mengenyam pendidikan di Malaysia.
Baca Juga: Jumat Curhat Kapolres Poso di Eks Lokasi MIT Tamanjeka, Masyarakat Lampiaskan Semua Uneg-Unegnya
Hal ini disampaikan oleh M.Idrak Olii yang merupakan salah satu teman Sahh yang berada di Malaysia.
"Menjadi imigran tidak pernah mudah, mereka harus mendapatkan pendidikan sekaligus bekerja sedari usia remaja, kami bersama Yayasan Sahh melakukan apa yang kami mampu, membantu dibidang pendidikan," ujar M.Idrak Olii dalam keterangan yang diterima Metrosulteng.com, Jum'at, (3/3/2023).
Baca Juga: Dua Bintara Polri Ini Lulus SIP Jalur Kuota Reguler, Satunya dari Polres Morowali Utara
Meskipun Malaysia terkenal memiliki keramahan terhadap turis. Namun, pendidikan kerapkali menjadi masalah seorang imigran.
"Masalah ini merembet ke sektor pendidikan, banyak anak-anak para imigran tidak dapat menempuh pendidikan formal karena terkendala dokumen, sementara terkadang mereka harus segera bekerja untuk membantu kebutuhkan keluarga," ungkapnya.
Sementara melihat kepedulian tersebut, Yayasan Sahh dari Indonesia Salatiga Jawa Tengah, ikut berpartisipasi memberikan bantuan berupa buku tulis, pensil warna dan berbagai kebutuhan pendidikan khususnya pendidikan agama.
Bantuan itu diberikan melalui M.Idrak Olii, teman Sahh yang saat ini aktif mengajar anak imigran di Malaysia.
"Kami melihat kegiatan teman kami di Malaysia sangat baik, untuk itu kami mencoba membantu sebisa yang kami mampu. Kegiatan seperti ini sudah sering kami lakukan di Indonesia dan ini adalah kali pertama kami memberikan bantuan di Malaysia," ujar Arpan, Ketua Sahh Foundation.
Hal ini disambut baik oleh M.Idrak Olii yang memang sudah aktif mengajar anak imigran sejak beberapa bulan belakangan.