METRO SULTENG - Lembaga LIBU Mombine To Kaili (LIBU MOMI) Sulawesi Tengah menggelar sosialisasi bertemakan “Mombine dalam Mengembangkan dan Melestarikan Nilai-Nilai Luhur Budaya Kaili”.
Sosialisasi dilaksanakan pada Kamis (21/8/2025) bertempat di Museum Sulawesi Tengah di Jalan Kemiri, Palu Barat,, Kota Palu.
Kegiatan itu dihadiri perwakilan Gubernur Sulawesi Tengah, unsur Forkopimda, tokoh adat, serta para pengurus LIBU MOMI. Dalam bahasa Kaili, Mombine artinya perempuan.
Baca Juga: Pemprov Sulteng dan Pemkab Morowali Perkuat Sinergi, Tingkatkan Layanan Kesehatan Masyarakat
Sosialisasi hari itu diawali dengan tarian Pokambu, pembacaan doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta laporan ketua panitia.
Ketua LIBU MOMI Sulteng, Nurmiati Habibu, S.Pd, M.Si, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga eksistensi budaya Kaili di tengah arus asimilasi budaya modern. Menurutnya, bahasa dan tradisi Kaili kini mulai tergerus, sehingga perlu langkah nyata untuk melestarikannya.
Ia menegaskan, budaya memiliki peran besar dalam membentuk kualitas generasi muda, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga perilaku sosial. LIBU MOMI, kata Nurmiati, siap bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mendukung program pembangunan.
Baca Juga: Forum KTT Sulteng Peduli Gempa Poso, Salurkan Bantuan Rp162 Juta
"Termasuk Sulteng Berani Zero Stunting dan Sulteng Berani Cerdas, all out kita akan dukung," tegasnya.
Tak lupa, ia juga mengingatkan tentang kearifan lokal yang harus dijaga. Seperti gotong royong (nosiala pale), saling peduli dan menyayangi (nosiamasei), serta menjaga kelestarian lingkungan. Nilai-nilai itu, kata Nurmiati, sejalan dengan program pembangunan daerah dan harus diwariskan kepada generasi muda.
"Budaya bukan hanya identitas, tetapi juga kekuatan sosial dan ekonomi. Jika ditempatkan pada posisi yang tepat, budaya akan membawa ketentraman, kesejahteraan, dan kemajuan,” tutup Nurmiati yang juga dosen Unismuh Palu.
Acara sosialisasi hari itu turut diisi dengan sesi diskusi bersama narasumber, di antaranya Dr. Suaib Djafar, dan Dr. Nisbah, serta kegiatan Motesa yang menghadirkan Dr. Norma Marjanu, Masita, dan Iryatul Zahra.
Konsep Motesa dikemas dengan duduk melingkar agar lebih santai dan interaktif.