Puluhan Juta Donasi Diduga Lenyap, Pemdes dan Pihak Sekolah di Touna Klarifikasi Video Viral

photo author
- Sabtu, 14 Juni 2025 | 14:55 WIB
Pemdes dan pihak sekolah di Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) melakukan klarifikasi video viral beberapa hari lalu. (Foto: IST).
Pemdes dan pihak sekolah di Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) melakukan klarifikasi video viral beberapa hari lalu. (Foto: IST).

METRO SULTENG - Pemerintah Desa Wakai, Kabupaten Tojo UnaUna, Sulawesi Tengah, akhirnya angkat suara terkait viralnya video seorang anak yang tidak diizinkan bersekolah oleh ayahnya, karena menjadi korban perundungan di sekolah.

Video yang menyebar luas di media sosial beberapa hari lalu itu, memicu berbagai komentar dari warganet. Bahkan sebagian besar menyudutkan pemerintah desa yang dianggap tidak peduli terhadap warganya.

Baca Juga: Tangisan Anak di Touna Minta Sekolah Viral, Publik Tersentuh, Benarkah Semua Itu Murni?

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Desa Wakai menyampaikan klarifikasi resmi pada Sabtu (14/6/2025), didampingi pihak kepolisian dan Babinsa setempat.

Dalam pernyataannya, pemerintah desa menyebut telah melakukan penelusuran langsung ke SD Negeri 2 Wakai, tempat anak tersebut menimba ilmu. Hasilnya, baik guru maupun murid di sekolah itu menyatakan tidak pernah terjadi tindakan perundungan terhadap anak berinisial MFL atau yang akrab disapa G.

"Kami sudah berkomunikasi langsung dengan pihak sekolah dan para siswa lainnya. Tidak ditemukan adanya tindakan bullying, baik secara fisik maupun verbal, di lingkungan sekolah," tegas perwakilan pemerintah desa dalam video klarifikasi Sabtu (14/6/2025).

Pemerintah desa mengungkap, ayah dari anak tersebut, Ripson, telah mendapatkan berbagai bentuk bantuan, baik dari Dana Desa (ADD) maupun bantuan pribadi dari kepala desa.

Bahkan, disebutkan bahwa masyarakat sekitar juga ikut peduli dan memberikan dukungan kepada keluarga tersebut.

Pemerintah desa juga mengungkapkan, bantuan donasi yang diterima Ripson dari video viral pertamanaya yang menampilkan permintaan baju lebaran, telah mencapai puluhan juta rupiah.

Baca Juga: FLS2N 2025 Resmi Dibuka di Touna, Ratusan Siswa Siap Unjuk Bakat Seni dan Kreasi

Sayangnya, menurut informasi yang dihimpun, bantuan tersebut tidak dimanfaatkan secara bijak untuk anaknya.

“Bantuan dari donasi sebelumnya malah dihambur-hamburkan tanpa tujuan jelas. Kini muncul lagi video kedua. Kami tak tahu tujuannya apa, apakah ingin menarik simpati lagi? Kami hanya berharap masyarakat bisa menilai dengan bijak dan tidak serta-merta menyalahkan pemerintah,” ujar perwakilan tersebut.

Pemerintah Desa Wakai juga mengimbau warganet untuk memberikan komentar yang lebih bijak dan tidak menjatuhkan upaya pemerintah yang selama ini telah maksimal membantu masyarakat.

Sementara itu, Kepala SD Negeri 2 Wakai juga memberikan klarifikasi bersama jajaran guru dan anak murid terkait isu bullying di sekolah mereka. Ia dengan tegas membantah adanya praktik kekerasan di sekolah tersebut.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Touna Juara Latihan Menembak di Hari Bhayangkara ke-79

“Kami menegaskan bahwa tidak pernah terjadi perundungan terhadap siswa kami. Kami menjunjung tinggi nilai-nilai anti-kekerasan, baik fisik maupun verbal, dalam lingkungan pendidikan,” tegas kepala sekolah dalam video klarifikasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Rekomendasi

Terkini

X