METRO SULTENG – Alkhairaat selalu mendapat tempat istimewa di Kabupaten Morowali. Warga dan pemerintah daerahnya sangat antusias dengan ormas komunitas Islam terbesar di Indonesia Timur yang berpusat di Kota Palu ini.
Setiap tahun, Kabupaten Morowali juga melaksanakan peringatan haul Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri atau Guru Tua, setelah Kota Palu.
Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, hadir di haul ke-57 Guru Tua yang dilaksanakan di pelataran Masjid Nurul Imam, Desa Wosu, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Sabtu (26/4/2025).
Baca Juga: Bupati Iksan dan Wabup Iriane Iliyas Hadiri Haul Guru Tua Ke-57 di Wosu
Kehadirannya bukan sebagai gubernur, tetapi sebagai Ketua Komda Alkhairaat Kabupaten Morowali, yang sejak lama terlibat aktif dalam tradisi haul.
Ketua Utama Alkhairaat, Habib Alwi bin Saggaf Aljufri, memimpin langsung rombongan Pengurus Besar Alkhairat saat tiba di Morowali.
Sejumlah Habib, Sayyidah, tokoh Alkhairaat, serta jajaran pemerintah daerah ikut hadir, termasuk Bupati Morowali Iksan Baharuddin Abdul Rauf, Wakil Bupati Iriane Ilyas, dan Wakil Ketua DPRD Sulteng, Syarifudin Hafid.
Mereka menyatu dalam semangat cinta dan penghormatan kepada Sang Guru Tua.
Baca Juga: Anwar Hafid: Guru Tua, Maha Guru yang Harus Dicontoh
Gubernur Anwar Hafid menegaskan, kedatangannya bersifat pribadi. Ia ingin memastikan bahwa tradisi haul tetap hidup dan menjadi bukti nyata cinta masyarakat Morowali kepada pendiri Alkhairaat, Guru Tua.
"Saya datang ke sini bukan sebagai pejabat pemerintah, tapi sebagai bagian dari keluarga besar Alkhairaat. Saya dan Pak Bupati sudah sepakat, kalau saya datang ke Wosu, berarti saya tunduk pada aturan tuan rumah, dan bupati adalah pemilik wilayah ini,” ucapnya disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Anwar Hafid kemudian memuji antusiasme jamaah haul yang menurutnya terus bertambah setiap tahun. Dirinya mengatakan, tahun ini melihat jamaah haul jauh lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Longki Djanggola dan Kenangan Gerobak Guru Tua
Menurutnya, itu merupakan bukti cinta kepada Guru Tua. Semakin hari, cinta itu tumbuh dan mengakar kuat di masyarakat Morowali.
“Kalau kita cinta Guru Tua, kita tidak boleh cukup hanya hadir di haul, tapi juga harus menjalankan amanah beliau. Salah satu amanah besar itu adalah menjaga dan membesarkan Madrasah Diniyah Awaliyah. Ini titipan Guru Tua yang wajib kita pelihara,” ujarnya.