Baca Juga: Hujan Lagi, Desa Bunta Morowali Utara Banjir
Kemudian Desa Sampalowo, sebanyak 86 KK atau 286 jiwa terdampak. Dan 80 unit rumah terendam serta fasilitas umum yakni ruas jalan 15 meter terendam.
Kemudian di Desa Ulula’a, warga terdampak sebanyak 160 KK atau 490 jiwa. Namun begitu tak ada yang pengungsi. Begitupun rumak tidak ada yang terdampak. Namun terdapat 1 unit fasilitas umum terdampak yakni 1 unit rumah ibadah terendam.
Di Desa Togo Mulyo terdapat 281 KK atau 940 jiwa terdampak dan 1 unit fasilitas pendidikan yakni SMA 1 Atap terndam banjir.
3. Di Kecamatan Lembo Raya, Desa Lembobelala sebanyak 90 KK atau 270 jiwa terdampak, 8 unit rumah terendam, dan 1 unit jembatan gantung Dusun 2 rubuh.
4. Di Kecamatan Lembo, desa terdampak yakni Desa Korompeli namun tak ada warganya mengungsi. Hanya fasilitas umum 1 unit jembatan gantung rubuh.
"Dari jumlah 9 desa tersebut, sejak tanggal 27 Maret 2025, Pemerintah Kabupaten Morowali dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah melakukan langkah-langkah penanganan kepada masyarakat terdampak. Mulai dari evakuasi warga ke tempat pengungsi dan pemberian batuan berupa peralatan tidur dan bahan makanan," terang Akris.
Sejak Minggu (6/4-/2025), Gubernur Sulteng Anwar Hafid menginstruksikan kembali kepada Kepala BPBD Sulteng dan Kepala Dinas Sosial Sulteng, untuk melakukan koordinasi terkait pemenuhan kebutuhan warga terdampak dan warga yang masih berada di tempat pengungsian.
"Dan berdasarkan hasil koordinasi kami pada Senin 7 April 2025 dengan Kepala BPBD Morut dan Kadis Sosial Morut terhadap penanganan bencana banjir," kata Akris menambahkan.
Kebutuhan yang mendesak untuk disegerakan antara lain:
1. PERAHU EVAKUASI
Kepala BPBD Sulteng Akris langsung menindaklanjutinya pada Senin 7 April 2025 dengan mengirimkan perahu fiber 2 unit berserta tambahan personel TRC.
Kemudian terkait keperluan tambahan logistik, Kadis Sosial Sulteng juga sudah menindak lanjutinya dengan mengrimkan logistik.
2. MOBIL TANGKI AIR
