Rakyat di buai dengan kebijakan dan janji untuk strategi langgengnya kepercayaan yang belum tentu membuahkan kehidupan sejahtera, namun ketika kepercayaan itu runtuh perlahan, ia tunjuk jari kesegala arah mengaku korban merajuk sendu, seperti bocah kehilangan mainan baru.
Kekuasaan itu bukan lah taman untuk main-main, namun Rakyat butuh bijak yang bukan ibarat drama dibalik senyum citra untuk kekuasaan, dan bukan Raja kerdil yang rapuh dan labil.***