METRO SULTENG - Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulawesi Selatan sukses menyelenggarakan acara Malam Ramah Tamah Wija To Luwu dalam rangka memperingati Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-79 dan Hari Ulang Tahun (HUT) KKLR ke-69 di Hotel Horison Ultima, Makassar, Sabtu, (25/1/2025) malam.
Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting dari Luwu Raya dan Sulawesi Selatan. Di antaranya adalah Cenning Luwu YM Andi Sitti Huzaimah Mackulau Opu Daeng Ri Pajung bersama Maddika Ponrang Andi Saddawero Kira, Pj Gubernur Sulsel yang diwakili oleh Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sulawesi Selatan, Ir. Uvan Nurwahidah dan sejumlah anggota DPRD Sulsel dari daerah pemilihan Luwu Raya.
Selain itu juga hadir perwakilan PT Vale Rusni Baso, Bank Sulselbar, Direktur RS Haji Makassar dr Evi Arifin, Kepala BPN Pangkep Aksar Alif Raja, Ketua DPRD Palopo Darwis, dan Wakil Ketua DPRD Luwu Timur HM Siddik BM.
Bupati Luwu Utara terpilih Andi Abdullah Rahim juga hadir bersama ratusan masyarakat diaspora Luwu Raya yang datang dari berbagai daerah, seperti Maros, Gowa, dan Makassar.
Dalam sambutannya, Ketua KKLR Sulsel, Ir. Hasbi Syamsu Ali, menegaskan bahwa peringatan ini tidak hanya menjadi momen untuk mempererat silaturahmi, tetapi juga sebagai ajang untuk memperkuat semangat perjuangan masyarakat Luwu Raya dalam mewujudkan Daerah Otonomi Baru (DOB) Luwu Tengah dan pembentukan Provinsi Luwu Raya.
"Sejarah mencatat, Luwu sudah terbagi menjadi empat daerah, yaitu Kabupaten Luwu, Kota Palopo, Kabupaten Luwu Utara, dan Kabupaten Luwu Timur. Namun, ada satu wilayah, yaitu Kabupaten Luwu, yang secara geografis memiliki enam kecamatan yang terkurung di antara Kota Palopo dan Luwu Utara. Wilayah ini telah lama diusulkan untuk menjadi DOB Luwu Tengah. Kita akan terus memperjuangkan hal ini bersama-sama," ujar Hasbi dengan penuh keyakinan.
Hasbi menekankan pentingnya dukungan dari berbagai elemen masyarakat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Ia mengajak pemerintah, sektor swasta, mahasiswa, hingga masyarakat diaspora Wija To Luwu untuk bersatu padu.
"Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan memperjuangkan? Pemekaran wilayah ini adalah kebutuhan yang mendesak untuk mendorong kemajuan, kesejahteraan, dan kemandirian masyarakat Luwu Raya," tambahnya.
Baca Juga: Apple Membantah Tuduhan Adanya Produk Bahan Kimia Berbahaya di Tali Jam Tangan
Perjuangan untuk pemekaran wilayah di Luwu Raya bukanlah hal baru. Upaya pembentukan DOB Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya sudah berlangsung bertahun-tahun.
Meski berbagai tantangan dihadapi, semangat masyarakat untuk terus memperjuangkan pemekaran wilayah tetap menyala.
Dalam acara tersebut, Hasbi juga mengingatkan bahwa perjuangan ini bukan hanya tentang administrasi wilayah, tetapi juga tentang memastikan pembangunan merata di seluruh wilayah Luwu Raya.
Pemekaran diharapkan dapat memberikan akses lebih baik bagi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan lapangan pekerjaan.
Hasbi juga menekankan pentingnya merawat ingatan akan sejarah panjang perjuangan rakyat Luwu dalam memperjuangkan dan membangun wilayahnya.