Berkat Upaya Eks Bupati Taslim, PLN Pastikan Pasokan Listrik PLTA Sulewana Poso Akan Masuk Morowali Akhir Tahun 2024

photo author
- Rabu, 2 Oktober 2024 | 08:28 WIB
Kadri Ishak Kepala ULP PLN Bungku
Kadri Ishak Kepala ULP PLN Bungku

METRO SULTENG- Ketidak kestabilan kondisi listrik di dua Kecamatan Morowali yaitu Witaponda dan Bumiraya (Witaraya) akan segerah teratasi sebelum akhir tahun 2024 ini. Menurut Kepala ULP PLN Bungku, Kadri Ishaq, pasokan listrik dari PLTA Sulewana Poso, pembangunan Gardu Induknya (GI) di Kolonodale (Morut) sudah mencapai 100%.

Sementara untuk transmisinya sudah diangka 75 hingga 85% dan saat ini telah sampai di Poranda. Dengan capaian tersebut, Kadri menegaskan bahwa bulan november ini keandalan listrik di witaraya akan segerah terjamin.

"GI Poranda sudah 100%, november ini, witaraya sudah aman tegangannya dan itu bisa sampai di wosu. Tegangan menengah sudah terkoneksi," ungkap Kadri saat dikonfirmasi terkait upaya PLN meningkatkan keandalan pasokan listrik di Witaraya, Selasa, (1/10/24).

Baca Juga: Seruan Perempuan BERANI dari Dolo, dr Reny Lamadjido Siap Memimpin Sulteng

Masuknya Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) itu, merupakan upaya Pemkab Morowali di era Bupati Taslim menjabat, dimana lima tahun lalu, Taslim melakukan kordinasi dan konsultasi ke pihak PLN pusat terkait masalah listrik yang di alami masyarakatnya.

Kepedulian Taslim ini diapresiasi oleh Kadri selaku Kepala ULP PLN Bungku. Kata dia, berkat perjuangannya, PLN Unit Induk Pelaksana (UIP) pekerjaan saluran transmisinya dan gardu induknya berjalan lancar.

"Kami berterimakasih kepada Pak Taslim atas upayanya melakukan koordinasi pembebasan lahan. Beliaulah yang mempermudah sehingga pekerjaan ini berjalan lancar yang nantinya akan membuat listrik di witaraya stabil," kata Kadri.

Baca Juga: Kurir Pengiriman iPhone COD Senilai Rp27 Juta Tewas Dibunuh Pelanggan, Mayatnya Dibuang di Kanal

Terkait mesin genset milik Pemkab Morowali yang akan di gunakan untuk mengatasi masala kelistrikan di Witaraya saat ini, pihaknya belum memastikan akan segera beroperasi.

Menurut Kadri, mesin 2 unit masih dalam perjalanan, mungkin dua minggu. Nantinya akan disiapkan dulu peralatan-peralatan yang di butuhkan, pemasangan instalasinya, kemudian dilakukan uji coba ketika semua komponen terpasang.

"Trafonya, alat sinkronnya harus kami disiapkan dulu, Pemkab Morowali hanya menyiapkan mesinnya, kami yang menyiapkan peralatannya. Mungkin di bulan Oktober ini belum bisa di gunakan, karena masih banyak proses pekerjaan yang harus dilakukan," bebernya.

Baca Juga: Jam Tangan TAG Heuer Carrera Chronograph Glassbox 39 Gold Merayakan Zaman Keemasan Formula 1 Dengan Sentuhan Keanggunan Modern Bertahta Emas 18K

Bagi dia, permasalahan listrik di Witaraya, tidak bisa di selesaikan dengan mesin genset 2 x 500 atau dua unit, tapi harus menggunakan mesin 4 mega atau 5 unit mesin.

Dua unit mesin genset hanya bisa menstabilkan setengah kecamatan atau 10 gardu induk. Sementara yang disiapkan oleh Pemkab Morowali untuk Witaraya baru dua unit mesin yang saat ini masih dalam perjalanan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X