Didukung Anwar - Reny, Lomba Perahu Layar Tradisional di Tawaeli Terlaksana Lagi

photo author
- Senin, 2 September 2024 | 08:11 WIB
Anwar Hafid (berkopiah) saat menghadiri lomba perahu tradisional di Tawaeli, Kota Palu, pada Minggu (1/9/2024).
Anwar Hafid (berkopiah) saat menghadiri lomba perahu tradisional di Tawaeli, Kota Palu, pada Minggu (1/9/2024).

METRO SULTENG - Lomba Perahu Layar Tradisional "BERANI RACE", yang didukung penuh oleh bakal calon Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid dan bakal calon Wakil Gubernur Reny Lamadjido, mendapat sambutan hangat dari masyarakat Kecamatan Tawaeli, Kota Palu.

Acara ini berlangsung meriah pada Minggu (1/9/2024) di Pantai Bamba, Kelurahan Panau.

Antusiasme warga sangat terasa sejak pagi. Banyak masyarakat datang bersama keluarga untuk menyaksikan lomba perahu layar tradisional ini, bahkan sebelum Anwar Hafid dan Reny Lamadjido tiba di lokasi.

Jumlah yang hadir menyaksikan kegiatan ini melebihi dari yang diperkirakan. Kursi yang disediakan panitia tidak cukup, saking tingginya minat masyarakat terhadap acara itu.

Suasana lomba perahu tradisional di Tawaeli, Kota Palu, Minggu 1 September 2024.
Suasana lomba perahu tradisional di Tawaeli, Kota Palu, Minggu 1 September 2024.
Pasangan dengan tagline BERANI (Bersama Anwar - Reny) disambut penuh antusias oleh ratusan warga yang telah menantikan kedatangan mereka.

Selain itu, para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) turut meramaikan suasana dengan berjualan di sekitar lokasi acara, menambah semarak perlombaan.

Ketua Panitia, Syukur Lembah mengungkapkan lomba perahu layar tradisional merupakan bagian dari tradisi turun-temurun yang sudah ada sejak zaman nenek moyang mereka.

"Ini adalah bagian dari warisan budaya kami dan akan terus diadakan setiap tahun," katanya.

Syukur menjelaskan, rencana pelaksanaan lomba sempat tertunda sejak tahun 2019, terutama karena ketiadaan perahu yang memadai.

"Pada 2019, lomba ini harus ditunda karena Pak Anwar tidak mendapatkan perahu untuk berlomba," ujarnya. Selain itu, bencana tsunami yang melanda juga menjadi faktor penghambat utama.

Namun, dengan dukungan penuh dari pasangan Anwar Hafid dan Reny Lamadjido, tradisi ini kembali dilanjutkan tahun ini.

Kendati demikian, akibat dampak tsunami dan keterbatasan waktu, jumlah peserta yang ikut serta hanya mencapai 37 orang.

Sementara itu, Farhan Rahman selaku koordinator kegiatan menambahkan, perlombaan ini tidak hanya sekadar acara hiburan, tetapi juga bentuk dukungan nyata terhadap pelestarian budaya lokal.

"Kami berterima kasih kepada Pak Anwar dan Bu Reny atas dukungannya terhadap kelestarian budaya lokal melalui lomba perahu tradisional ini," ungkap Farhan.

Lomba tersebut dibagi menjadi dua seri, yaitu Seri A dan Seri B. Seri A dimulai dari Desa Lero dan berakhir di Pantai Bamba, dengan jarak sekitar 30 km, diikuti oleh 20 peserta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X