Menurut Lukky, hingga awal Agustus 2024, progres proyek di lapangan baru mencapai 50 persen, sementara kontrak dijadwalkan berakhir pada Desember 2024.
Baca Juga: PT SMS Akui Keterlambatan Proyek Rp150 M, Tapi Bantah Addendum
"Saya sudah menghubungi pihak balai, dan mereka mengakui adanya keterlambatan. Saat ini, progres keseluruhan pekerjaan baru mencapai 50 persen," ujar Lukky, anggota DPD RI dari dapil Sulawesi Tengah, Kamis (8/8/2024).
Selain keterlambatan, Lukky juga menyoroti adanya deviasi dalam pelaksanaan proyek. Namun, menurutnya, deviasi tersebut sudah berkurang dan kini tinggal sekitar 11 persen.
Baca Juga: PT SMS Dikenakan SCM 1, Deviasi Tertinggi di Sungai Palu
Kata dia, BWS Sulawesi III Palu bersama PT Selaras Mandiri Sejahtera (SMS), selaku kontraktor, telah melakukan percepatan pekerjaan dengan menambah alat berat dan bekerja siang malam untuk mengejar ketertinggalan.
Meskipun kontrak proyek ini berakhir pada Desember 2024, pihak BWS Sulawesi III tetap optimis bahwa proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu.
"Kita lihat nanti hingga Desember, apakah mereka benar-benar bisa menyelesaikannya," pungkas Lukky. ***
