Kota Palu Tergenang akibat Curah Hujan Tinggi, Apa Kabar Proyek Pengendali Banjir Rp150 Miliar?

photo author
- Senin, 26 Agustus 2024 | 13:47 WIB
Pekerjaan proyek pengendali banjir alami keterlambatan. Padahal proyek ini sangat diharapkan bisa mengatasi permasalah genangan air di Kota Palu sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Tengah.
Pekerjaan proyek pengendali banjir alami keterlambatan. Padahal proyek ini sangat diharapkan bisa mengatasi permasalah genangan air di Kota Palu sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Tengah.

METRO SULTENG - Kota Palu dan sekitarnya memasuki musim hujan. Sudah dua pekan terakhir, ibukota Provinsi Sulewesi Tengah ini diguyur hujan setiap hari.

Curah hujan yang tinggi menyebabkan beberapa ruas jalan di Palu terendam air pada Jumat sore (23/8/2024). Jalan yang tergenang rata-rata berada di pusat kota. Bahkan, beberapa ruang rawat inap RSU Anutapura Palu juga terendam air.

Hal ini disebabkan oleh sistem drainase yang tidak mampu menampung volume air yang terus meningkat.

Baca Juga: DPD RI Ungkap Proyek Pengendali Banjir Palu Rp150 M Baru Setengah Jadi, PPK Proyek: Kenapa, Ada yang Salah?

Kondisi ini membuat beberapa warga mengaitkannya dengan proyek infrastruktur pengendali banjir yang belum selesai dikerjakan oleh PT Selaras Mandiri Sejahtera (SMS) di Kota Palu.

Proyek yang dikelola oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Palu ini bersumber dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar Rp150 miliar. Proyek yang mulai dikerjakan Agustus 2023 dan dijadwalkan selesai pada Desember 2024 mengalami keterlambatan progres.

Hingga awal Agustus 2024, progres pekerjaan baru mencapai 50 persen, dengan deviasi yang telah menurun dari 23 persen menjadi 11 persen.

Masyarakat Kota Palu berharap proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu agar masalah banjir di Kota Palu bisa segera teratasi.

Baca Juga: Proyek Ratusan Miliar Dibiayai JICA di Palu Terlambat, DPD RI Jadwalkan RDP dan Cek Lapangan

"Solusi banjir di Palu salah satunya adalah dengan berfungsinya proyek yang dikerjakan PT SMS. Dengan sisa waktu empat bulan, semoga proyek ini bisa selesai sesuai kontrak," ungkap Agus, warga Palu, Minggu malam (25/8/2024).

Ia juga menyampaikan kekhawatiran warga terkait kemungkinan meluapnya drainase dan Sungai Palu yang dapat memperparah kondisi banjir.

Agus juga mengkritik BWS Sulawesi III agar lebih tegas dalam mempercepat pelaksanaan proyek oleh PT SMS dan tidak hanya membela kepentingan perusahaan. "Pihak BWS jangan abai dengan kepentingan masyarakat. Kasihan masyarakat," tambahnya.

Sebelumnya, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sulawesi Tengah, Lukky Semen SE, turut merespons kekhawatiran masyarakat atas keterlambatan proyek pengendali banjir tersebut.

Baca Juga: PT SMS Dikenakan SCM 1, Deviasi Tertinggi di Sungai Palu

Setelah melakukan konfirmasi kepada pihak terkait, Lukky mengungkapkan bahwa progres pekerjaan baru mencapai 50 persen, sementara kontrak proyek ini akan berakhir pada  Desember 2024.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X