METRO SULTENG-Pembangunan gedung Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) sebesar Rp20 Miliar yang tersebar di 97 Desa di Kabupaten Morowali, Sulteng saat ini menuai pro dan kontra. Pasalnya gedung MDA yang dibangun pada masa Bupati Taslim tahun 2023 lalu, saat ini belum bisa digunakan karena tidak ada pihak yang mengelolanya.
Bahkan Ketua Komda Alkhairat Kabupaten Morowali Anwar Hafid sempat meminta ketegasan Pemerintah Daerah Morowali soal siapa yang akan mengelola bangunan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA).
"Pemerintah harus mempertegas apakah MDA itu untuk madrasah umum atau MDA Alkhairat karena sampai saat ini belum ada permintaan rekomendasi ke Komda, itu perlu dipertanyakan itu diclearkan,"kata Anwar Hafid yang juga mantan Bupati Morowali dua periode 2007-2018.
Menanggapi pernyataan Anwar Hafid tersebut, mantan Bupati Morowali Taslim angkat suara. Melalui sambungan selulernya ia mengatakan jika Anwar Hafid selaku Ketua Komda Morowali tidak ada urusannya dengan gedung MDA tersebut.
Jika berbicara soal yayasan, kata Taslim berurusannya dengan Pimpinan Pusat Alkhairaat.
"Mereka itu siapa sih, kita itu jika mau berbicara dengan yayasan yah berurusan dengan pimpinan pusatnya, bukan urusan mereka, susah kalau kita berhadapan dengan orang yang tidak faham," cetusnya.
Mantan orang nomer satu di bumi Tepeasa Maroso itu menyebut bahwa dirinya telah banyak menbantu yayasan-yayasan yang ada di Kabupaten Morowali saat menjabat sebagai bupati, termasuk Yayasan Alkhairaat.
Baca Juga: Bangunan MDA di Morowali Terancam Tak Terpakai, Bagian Kesra Bingung Siapa Yang Akan Kelola
Menurutnya, selama jadi bupati, kucuran program bantuan ke Yayasan Alkhairat telah banyak di gelontorkan dan nantinya soal MDA rencananya akan di serahkan ke Alkhairaat, hanya saja fokus ke pembangunan untuk sementara waktu.
"Waktu itu kita bangun dulu, nanti selesai baru kita bicarakan, dia mau berbicara ketegasan, emang ada uangnya? tidak ada! kita selesaikan dulu seluruh fasilitasnya baru kita bicarakan pengoperasiannya, jangan bicara proses dulu, gedung tidak ada itu akan ditertawakan orang," pungkas Taslim.***
