Fakta ini memaksa menyeruak masuk kepermukaan karena desakan kebenaran itu sendiri sekaligus menjawab dugaan para Abna’ Alkhairaat, pemilihan IKAAL dalam Kongres kemarin by setting
Oleh siapa, karena apa dan mengapa disetting? Semuanya bermuara pada genosida pemikiran dan tindak laku terhadap para Abna’ul Khairaat.
Melemahkan struktur organisasi dalam melakukan tindakan tegas perjuangan pesuksesan program, mengungkung pola pikir pada patron yang salah dan tak bertanggung jawab, serta mengesampingkan kepentingan Jama’ah ke Alkhairatan, apakah harus jadi prospek kedepan IKAAL?
Miris dan amat disayangkan. Keputusan yang selama ini ditunggu sebagai hasil tela’ah PB Alkhairaat terhadap kisruh kongres IKAAL, ternyata hanya buah tangan para oknum PB dan IKAAL yang tanpa dasar dan tidak bertanggung jawab, hingga berakhir pada abstraknya kekuatan hukum SK IKAAL yang ditandatangani oleh Ketua Utama.
Baca Juga: Tookkk...! Mohsen-Jamaluddin Pimpin PB Alkhairaat 2023-2028
Bagaimana harus terjadi pelantikan dengan hasil pembajakan wewenang dan manipulasi fakta alasan terhadap tela’ah ini, akan secara otomatis berimbas pada kebesaran Almamater Abna’ul Khairaat dan fatal akibatnya bagi keteguhan The White Rule’s Alkhairaat.
Haruslah dipikirkan dengan sangat matang, hingga kesalahan besar ini tidak terjadi dua kali sebagai sejarah hitam kepentingan yang berada dalam tubuh PB Alkhairaat. Apalagi terhadap Ketua Utama Alkhairaat yang harus kita junjung tinggi sebagai satu kehormatan mutlak dalam kelembagaan Alkhairaat.
Mari kita satukan visi dan misi membawa Alkhairaat lebih maju, modern, profesional, kredibel dan transparan. Ini langkah penting untuk diperjuangkan. Sudah saatnya kita berbalik lagi ke khittah perjuangan Habib Idrus, Guru Tua sang pendiri Alkhairaat dan maestro pendidikan. ***