METRO SULTENG - Desa Bunta merupakan salah satu desa di Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulteng, yang memiliki penduduk sekitar 8.000 jiwa.
Wajib pilihnya sekitar 6.616 jiwa, dengan jumlah 24 TPS. Desa ini terdiri dari lima dusun. Kepala Desa-nya bernama Christol Lolo, SP yang mulai memimpin pada tahun 2018. Selama menjabat, ia telah memprogramkan tahap demi tahap pembangunan di desanya.
Kepala Desa Bunta jebolan sarjana Pertanian ini, memulai kiprahnya pada tahun 2018. Ia menyasar program yang terukur yakni program keperdataan warganya dengan program sertifikat lahan.
Pasalnya pada tahun pertama pemerintahannya, memang banyak lahan warga belum memiliki sertikat, sehingga pemerintahannya di awali dengan hak keperdataan tanah.
"Pada tahun kedua, Pemerintah Desa Bunta menyasar sektor pendidikan. Seperti membangun sekolah TK/ PAUD Bunda Permata dan sekolah pendidikan Agama Islam Al-Ikhwan," papar Kepala Desa Bunta kepada Metrosulteng di kantor Desa,S Senin (18/9/2023) siang.
Lebih lanjut di katakan Christol Lolo, pada tahun ketiga penangan gizi buruk (stunting) berhasil ditekan. Misal pada tahun 2019, angka stunting mencapai angka 39 kasus.
Baca Juga: PT LTT Bantu Warga Desa Tinauka Bibit Kambing plus Kandangnya
Tapi kemudian pemerintah desa menekan jadi angkat 21 kasus, dan turun lagi ke angka 6 kasus. Kemudian turun keangka 4 kasus dan saat ini tinggal 1 kasus gizi buruk, termasuk penanganan ibu hamil yang kekurangan energy telah tertangani dengan baik.
"Khusus penanganan tata ruang, terutama Penangan seluruh saluran air yang tersumbat, mulai tahun 2023-2024 kendepan, penanganan rumput liar mengapung (eceng gondok) di Sungai Lampi," bebernya.
Kepala Desa Bunta ini mengatakan, khusus penanganan saluran yang tersumbat akibat tumbuhan liar eceng gondok dan rumput liar lainnya di Sungai Lampi, Pemerintah Desa telah melakukan komunikasi dengan baik terhadap pihak investor yakni PT. GNI dan PT. SEI.
Baca Juga: Kembali Temui Menteri ATR/BPN di Jakarta, Gubernur Sulteng Sampaikan 3 Hal Ini
Pihak perusahaan bersedia menurunkan alat berat berupa excavator. Sedangkan pihak investor perkebunan kelapa sawit yakni PT ANA akan menurunkan bantuan excavator long arm.
"Direncanakan Minggu depan, Pemerintah Desa Bunta akan berjibaku bersama pihak investor menangani semua saluran-saluran yang tersumbat," cetus Kades Bunta kepada wartawan metrosulteng. ***