METRO SULTENG - Tenaga Ahli (TA) Gubernur Sulawesi Tengah, M Ridha Saleh, memberikan pernyataan resmi setelah beberapa jam memilih bergabung dengan Partai NasDem Sulawesi Tengah.
Ada enam (6) pertimbangan mendasar mantan Wakil Ketua Komnas HAM RI ini sehingga memilih berpartai. Enam hal itu juga sekaligus menjadi alasan Ridha memilih NasDem.
Baca Juga: TA Gubernur Sulteng Ridha Saleh Gabung NasDem, Aristan: Diplot Jadi Caleg DPR RI
Apa saja enam hal tersebut? Berikut pernyataan resmi Ridha Saleh yang dikirimkan ke rekan-rekan media.
Pertama, keinginan untuk bergabung di partai politik sebenarnya sudah lama ada dalam benak Ridha Saleh. Dan tawaran Partai NasDem untuk bergabung datang di momen yang tepat bagi dirinya.
Masuk ke partai politik adalah sebuah proses yang ia yakini sebagai sebuah jalan, untuk niatnya yang bersungguh-sungguh dalam bertarung pada Pemilihan Walikota Palu 2024 mendatang.
Baca Juga: Kemana Larinya Dukungan Para Relawan Jokowi Versi Musra Pada Pilpres 2024 Nanti
Kedua, ia memilih Partai NasDem tentu ada relasi politiknya dengan tugas yang ia emban sekarang sebagai salah satu Tenaga Ahli Gubernur.
Agar ia dapat mempercepat, termasuk mempercepat visi misi pemerintahan Gubernur sekarang (Cudi-Mamun), untuk di-back up secara politik kelancarannya.
Ketiga, ini mungkin petunjuk dari Yang Maha Kuasa. Karena peristiwanya spontan, walaupun sudah berniat lama. Diberi kesempatan sehari untuk istighara menentukan pilihan menjadi kader Partai NasDem.
Baca Juga: Ratusan Calon Tenaga Kerja Padati Job Fair PT GNI di Beteleme
Keempat, di Partai NasDem ia merasa cocok karena di dalamnya banyak kawan-kawan aktivis yang ia kenal betul sepak terjangnya. Termasuk Pak Cudi (Gubernur Sulteng) tempat Ridha banyak belajar. Dan Pak Ahmad Ali (Waketum DPP NasDem) tempatnya banyak berdiskusi tentang pembangunan yang berpihak kepada rakyat.
Baca Juga: Menuju Kota Inklusif dan Modern, Ridha Saleh akan Kumpulkan 50 Remaja dan Pemuda Kota Palu
Kelima, disamping itu ia juga cocok dengan platform perjuangan NasDem.
Keenam, terkait diplot ke DPR RI itu sudah kewenangan partai. Karena ia juga harus belajar loyal terhadap keputusan partai.