METRO SULTENG - Hubungan Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura dengan pengurus dan kader Partai NasDem, terus memanas. Hal ini dipicu kabar hengkangnya Rusdy Mastura dari partai besutan Surya Paloh tersebut karena alasan kecewa.
Setelah pengurus NasDem Sulteng mengcounter alasan Rusdy Mastura, kini beredar beberapa potongan video kenangan kampanye Pilgub Sulteng tahun 2020.
Potongan-potongan video tersebut berisi pengakuan Rusdy Mastura terhadap totalitas NasDem saat mengusungnya. Video ini kompak dimunculkan kader dan pengurus NasDem Sulteng. Bahkan, salah satu fungsionaris DPP NasDem juga ikut memposting salah satu video.
Sebelum maju Pilgub 2020, Rusdy Mastura pernah mencalonkan di Pilgub Sulteng 2015. Melawan petahana Longky Djanggola kala itu. Namun Rusdy Mastura kalah.
Seperti potongan video yang dilihat media ini, Rusdy Mastura yang juga Ketua Dewan Pertimbangan NasDem Sulteng, berorasi di atas panggung. Pria yang akrab disapa Cudi ini tampak mengenakan kemeja putih.
Baca Juga: Sikapi Kabar Hijrahnya Cudy, Aristan: Kak Cudy Paham Etika Politik, Beliau Belum Mengundurkan Diri
Saat berorasi, ada Wakil Ketua Umum DPP NasDem Ahmad Ali dan Ketua DPW NasDem Sulteng Nilam Sari Lawira, ikut duduk di atas panggung. Cudi begitu bersemangat menyampaikan orasi politiknya.
"Baliho.., stiker.., apapun dibiayai oleh Partai NasDem. Jadi, saya hanya tahu bawa diri. Inilah Partai NasDem. Tanpa mahar. Tahu tidak tanpa mahar? Tidak ada bayaran-bayaran seperti saya dulu maju Gubernur,"kata Cudi dalam orasinya.
"Saya habis keluar (uang). Saya harus bayar partai ini, bayar partai ini, bayar partai ini, akhirnya untung saya tidak jadi (Gubernur). Kalau saya jadi, mungkin saya sudah korupsi, " tambah Cudi dalam video tersebut.
Tidak hanya video itu. Ada juga video lainnya. Seperti yang dilihat media ini, Cudi juga berbicara di atas panggung. Mengenakan jaket kulit hitam, dalamannya kemeja putih. Lokasinya di Kabupaten Tolitoli.
Cudi berbicara dalam video itu tentang hubungannya dengan Waketum DPP NasDem, Ahmad Ali. Dia mengakui Ahmad Ali sudah seperti adiknya sendiri.
"Saya bilang sama dia. Dek.., saya sudah tidak mampu tidur di aspal kayak dulu. Waktu saya menjadi calon Gubernur. Saya tidur di aspal, di dalam masjid, di balai-balai pohon di muka rumah orang, saya siap karena uang saya tidak cukup," curhat Cudi dalam video tersebut.
"Tapi sekarang saya tidak mampu lagi tidur di aspal, tidur begitu. Tapi sekarang alhamdulillah, Partai NasDem mencoba membangun demokrasi dengan memilih saya. Dia (NasDem) mengongkosi saya, " demikian kata Cudi dalam video itu.