“Perundungan, baik secara verbal, fisik, maupun melalui media sosial, merupakan bentuk kekerasan yang tidak hanya melukai korban secara psikologis dan sosial, tetapi juga merusak tatanan kehidupan bermasyarakat,” tegas Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Sigi itu.
Baca Juga: NSL Serukan Optimisme dan Soliditas saat Lantik 16 DPC se-Kabupaten Sigi
Ia menilai praktik bullying mencerminkan rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara serta lemahnya pengamalan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
Olehnya, melalui sosialisasi ini, para peserta diharapkan mampu mengaplikasikan pemahaman yang diperoleh serta menyebarkannya di lingkungan masing-masing.
Bagi tenaga pendidik, nilai-nilai tersebut dapat ditransformasikan kepada peserta didik, sementara bagi pimpinan organisasi dapat diteruskan kepada jajaran dan anggota.
Ia berharap, kegiatan itu menjadi tonggak awal bagi para peserta, khususnya pimpinan organisasi dan tenaga pendidik, dalam menanamkan serta menyebarluaskan nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat.
Baca Juga: Momentum Perayaan HUT ke-14, NasDem Sulteng akan Perkuat Peran Kader di Daerah
Sosialisasi berlangsung secara dialogis melalui sesi tanya jawab, sehingga peserta dapat menyampaikan aspirasi dan pandangannya terkait kehidupan berbangsa dan bernegara. Para peserta tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Pada kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) aspirasi NSL secara simbolis. Sebanyak ratusan siswa dari jenjang sekolah dasar hingga menengah di Kabupaten Sigi menerima bantuan dengan total nilai Rp174.900.000. (*)