METRO SULTENG–Lagi-lagi kelakuan pejabat dinegeri ini sangat memalukan, dan tidak memiliki empati, disaat warga hidup dalam penderitaan sebagai pengungsi karena tertimpa musibah banjir bandang di Sumatera dan Aceh. Bupati Aceh Tenggara Salim Fakhry malah jadikan penderitaan rakyat ajang kampanye Pipres, meminta warga untuk mendukung Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden RI seumur hidup. Padahal Pilpres masih lama 4 tahun lagi.
Momen itu terjadi saat Prabowo mengunjungi lokasi pengungsian korban bencana banjir di Kutacane, Aceh Tenggara, Aceh pada Senin (1/12/2025).
Dalam pidatonya dihadapan ratusan pengungsi yang duduk beralas tanah dibawah terik, Salim Fakhry yang berdiri disamping presiden Prabowo, mengaku sangat bersyukur, karena bisa melihat kehadiran Prabowo di tengah rakyat Aceh yang tengah tertimpa musibah.
Kemudian, ia pun meminta agar pemerintah pusat mau membantu daerahnya yang terdampak banjir.
“Untuk mempersingkat Waktu izin saya laporkan kepada pak presiden atas nama rakyat dan masyarakat Aceh Tenggara hari ini bersyukur. Kenapa? Tidak pernah terbayang di hati kami seorang pemimpin negara, presiden hadir di Aceh Tenggara,” kata Salim.
Salim juga mengatakan, "kalau bisa Prabowo menjadi Presiden seumur hidup,: sambil meminta warga yang menjadi korban banjir untuk bertepuk tangan.
"Ayo, tepuk tangan untuk Bapak Presiden. Kalau kita cinta kepada Bapak Presiden, angkat tanganmu semua, tidak ada presiden seperti beliau, menyapa rakyat. Insyaallah kami ada video yang dibuat, Pak Presiden, kalau bisa Bapak Prabowo menjadi presiden seumur hidup," ujarnya, disambut tepuk tangan Prabowo.
Baca Juga: Bencana Sumatera Menelan Korban 447 Orang Meninggal dan 399 Belum Ditemukan, 33.602 Jiwa Terdampak
Warga Sangat Menyayangkan
Potong video Bupati Aceh Tenggara Salim Fakhry ini menuai sorotan warganet di media sosial. Mereka menyangkan bencana, duka dan penderitaan dijadikan ajang kampanye Pilpres.
Warganet membesakan bagaimana kepala negara di negara tetangga mengjadapi bencana. Seperti di Thailan, PM Thailand Minta Maaf Akui Gagal Atasi Banjir Bandang yang menyebabkan 170 Orang meninggal. PM Thailand juga memberi santunan kepada para korban sebesar Rp1 Miliar, dan memutihkan seluruh tagihan bank.***