METRO SULTENG - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gema Bangsa Sulawesi Tengah mengeluarkan seruan kepada seluruh kader dan simpatisan, untuk melawan tren pengibaran bendera bajak laut One Piece, yang marak di kalangan anak muda menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Ketua DPW Partai Gema Bangsa Sulawesi Tengah, Atha Mahmud, menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak bisa dianggap remeh.
"Bendera Merah Putih didapatkan dengan darah dan air mata. Tidak boleh budaya populer mencederai persatuan nasional. Perayaan 17 Agustus adalah sesuatu yang sakral, tidak boleh dijadikan lelucon," tegas Atha.
Untuk itu, DPW Partai Gema Bangsa Sulawesi Tengah mengimbau semua struktur partai di kabupaten/kota, untuk melakukan tindakan edukatif dan tegas di lingkungan masing-masing.
Baca Juga: Dipimpin Atha Mahmud, DPW Gema Bangsa Sulteng Resmikan Kantor Baru
Kata dia, budaya pop boleh dinikmati, namun tidak boleh melampaui batas yang merusak identitas dan kehormatan bangsa.
Bagi Partai Gema Bangsa, Merah Putih adalah harga mati, tidak boleh ditawar-tawar. Setiap upaya untuk melemahkan merah putih, itu artinya adalah panggilan perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan NKRI. (*)