“Kalau kita terus menunggu, sampai kapan pemerintah membodohi kita? Mereka mengubah UUD tanpa memperhatikan aspirasi masyarakat. Jadi, sekaranglah waktu yang tepat untuk menyuarakan pendapat melalui forum ini,” tegas Sahir.
Dalam pelaksanaan kegiatan, panitia sempat mengalami sejumlah kendala, terutama dalam menghubungi narasumber. Meski begitu, acara tetap berlangsung hingga malam puncak dengan lancar.
“Setiap kegiatan tentu memiliki tantangan, namun kami berusaha semaksimal mungkin mengatasinya. Salah satu kendala terbesar adalah sulitnya menghubungi narasumber,” ungkapnya.
Di akhir wawancara, Sahir menyampaikan harapannya agar forum ini tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga menjadi pemantik kesadaran kritis terhadap arah demokrasi Indonesia.
“Harapan saya, semoga para tamu yang hadir bisa memahami bagaimana eksistensi demokrasi hari ini dan mendapatkan pembelajaran dari diskusi ini,” tutupnya. (*)