METRO SULTENG–Gejolak terjadi di internal Partai Gerindra Sulawesi Tengah, pasca rilis sementara hasil Pilkada Sulawesi Tengah 2024.
Simpatisan, relawan militan Prabowo Subianto, hingga kader partai menyuarakan kekecewaan atas dinamika yang terjadi, termasuk dugaan lemahnya pengawalan partai dalam memenangkan Paslon Ahmad Ali-Abd Karim Aljufri di Pilgub Sulteng.
Paslon dengan tagline BERAMAL itu diusung Gerindra, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PSI, PBB, Perindo, PPP.
Baca Juga: PSU TPS 04 di Tipo Kota Palu, Suara Paslon BERANI Tak Terbendung
Keresahan ini mencuat setelah lembaga-lembaga survei menarik rilis quick count yang sebelumnya sempat beredar di media massa dan media sosial. Dalam pertemuan di Sekretariat Relawan di Jalan Miangas Raya, Senin, (2/12) Murni, salah satu kader Gerindra, mengungkap kekecewaan atas situasi ini.
“Kami resah dan gelisah terhadap hasil Pilkada yang menurut kami di luar perkiraan. Partai tampaknya tidak maksimal dalam mengawal proses ini,” ungkap Murni.
Ia juga menyoroti sejumlah kader yang dinilai tidak menjalankan perintah partai, termasuk Vera Mastura, istri Rusdy Mastura, yang diusung oleh PDIP dan Hanura.
Baca Juga: Rayakan HUT Morowali Ke-25, Pj Bupati Minta Doakan Para Leluhur
Menurut Murni, sikap pasif pimpinan partai terhadap kader yang dianggap berjalan "lebih dari dua kaki" semakin memperkeruh situasi.
“Tidak ada tindakan tegas atau sanksi terhadap kader yang terang-terangan tidak mengikuti instruksi partai,” tambahnya.
Murni menegaskan, banyak kader serius yang berharap Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, yang dipimpin langsung oleh Prabowo Subianto, segera mengambil langkah tegas.
“Kami meminta ada tindakan nyata, termasuk pemecatan kader yang berkhianat. Ini demi kejayaan partai yang kami banggakan,” tegasnya.
Baca Juga: Sisi Gelap Kehidupan Tambang Nikel di Morut: Suami Nganggur, Istri Terjerembab Dunia Malam
Ia juga mengkritik ketidakonsistenan pimpinan Gerindra Sulawesi Tengah dalam menegakkan instruksi pusat. Menurutnya, ketegasan adalah kunci untuk menjaga kepercayaan kader dan simpatisan terhadap partai.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pimpinan Partai Gerindra Sulawesi Tengah maupun pusat terkait desakan kader dan simpatisan ini. Namun, desakan dari akar rumput partai bisa menjadi peringatan serius untuk segera melakukan evaluasi internal demi soliditas menjelang agenda politik ke depan.***/War