politik

Pupuk di Sulteng Mahal dan Langka, Ahmad Ali Tawarkan Solusi ini

Rabu, 24 Juli 2024 | 00:04 WIB
Ahmad Ali saat berbicara di hadapan masyarakat dan pendukungnya saat melakukan safari politiknya di beberapa daerah. (Foto: Ist).

METRO SULTENG - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) tahun 2024 ini, mengeluarkan rilis terkait poin penting yang menjadi keluhan dan kebutuhan mendesak masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng). Salah satu masalah serius yang diungkapkan adalah kelangkaan pupuk yang menghambat produksi panen petani.

Data menunjukkan, 14 persen masyarakat Sulteng menganggap kelangkaan pupuk masih merupakan masalah serius. Keberhasilan dalam usaha tani ditentukan oleh berbagai faktor produksi, salah satunya yang sangat berperan penting adalah pupuk. Namun, hingga kini, keberadaan pupuk masih menjadi kendala.

Baca Juga: Pasha Ungu Sebut Pencalonan Ahmad Ali Berkah bagi Sulteng

Masalah ini tidak luput dari perhatian bakal calon Gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad Ali. Ia cukup akrab dengan isu pertanian karena beberapa kali membantu pengembangan budidaya melon di Sulteng.

Ahmad Ali menilai, temuan data survei tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa petani masih terjebak dalam kelangkaan pupuk. Jika tidak ditanggulangi, kesejahteraan petani tidak dapat diperbaiki meskipun dengan opini politik apapun.

“Kalaupun tersedia, harganya sudah mahal. Alasannya bermacam-macam, mulai dari tata niaga yang panjang hingga dugaan adanya pihak tertentu yang mengambil keuntungan. Ini sangat rumit,” tegasnya Selasa (23/7/2024).

Baca Juga: Pemerintah Kembali Lakukan PIN Polio 2024 Terhadap Jutaan Anak, Berikut Alasannya

Ahmad Ali menambahkan, berkurangnya alokasi pupuk dapat menimbulkan gejolak di kalangan petani. Sebab, mereka harus membeli pupuk non-subsidi yang harganya jauh lebih mahal.

Dalam kondisi seperti ini, para petani penyewa lahan akan merasa paling tertekan karena biaya produksi yang semakin tinggi.

Baca Juga: Ahmad Ali Dukung Anak Muda Sulteng Berprestasi di Kancah Dunia seperti AKA

Data BPS Sulawesi Tengah 2023 menunjukkan, jumlah petani di Sulawesi Tengah mencapai 457.605 orang.

Dari jumlah tersebut, 123.014 orang merupakan petani milenial yang berusia 19–39 tahun, atau sekitar 28,63 persen dari total petani di Sulteng. Selain itu, 49.536 petani di Sulteng berstatus miskin ekstrem.

Provinsi Sulawesi Tengah memiliki potensi besar menjadi penyangga pangan nasional, dilihat dari luas lahan pertanian yang dimiliki. Saat ini, Sulawesi Tengah memiliki lahan pertanian cadangan pangan berkelanjutan mencapai kurang lebih 400 ribu hektar.

Baca Juga: KPU Tolitoli Sosialisasikan PKPU Nomor 620 Tahun 2024 Dihadiri PPK Semua Kecamatan

Ahmad Ali berharap alokasi pupuk bersubsidi dapat ditambah. Kalaupun tidak lebih tinggi, setidaknya alokasi tersebut bisa sama dengan tahun lalu.

Halaman:

Tags

Terkini

Ramai Soal KUHAP Baru, Ketua Komisi III DPR Buka Suara

Selasa, 18 November 2025 | 17:46 WIB

Anak Muda: Melek Politik dan Melek Berpartai

Senin, 17 November 2025 | 09:26 WIB