Sementara itu Anggota KPU Provinsi Sulteng Darmiati berharap Forkom Anak Muda Nu menjadi mata dan telinga KPU sehingga potensi kecurangan pemilu dapat diminimalisir.
Darmiati mengemukakan Pemilu 2024 adalah pemilu terberat karena beririsan dengan tahapan pilkada.
"Namun semua itu bukan lah alasan, bila semua unsur dan elemen bangsa terlibat aktif di dalam nya," ujarnya.
KPU, kata dia, membutuhkan keterlibatan anak - anak muda dan semua komponen bangsa terlibat aktif dalam suksesi pemilu.
Baca Juga: Holding Ultra Mikro BRI-Pegadaian-PNM Jaring 8,4 Juta Nasabah Baru Hingga 2024
"Oleh karena itu, forum - forum dialog seperti mimbar kebangsaan perlu diperbanyak, sebagai upaya mengedukasi masyarakat atas banyaknya informasi hoaks yang beredar dalam Pemilu," katanya.
Sementara itu pihak Direktorat Bimas Polda Sulteng Kompol Mat Syukri mengatakan kesuksesan Pemilu 2024 berada di pundak semua pihak.
Menurut dia, Forkom Anak Muda Nusantara harus menjadi garda terdepan untuk mencerdaskan anak bangsa, agar generasi milenial dan Gen Z tidak terprovokasi dengan isu yang hanya merugikan bangsa.
"Anak Muda Nusantara harus menjadi anti virus agar hoaks mampu terproteksi. Informasi yang salah jika dibagikan berulang-ulang dan terus menerus akan menjadi virus di masyarakat dan berpotensi terjadinya kejatahan," ucapnya.***