Aparat keamanan bukan justru melakukan cara-cara intimidasi. Seolah tak mau tahu apa yang terjadi.
"Saya sangat respon dengan saudara Presiden Yang sampai tengah malam telepon seorang Kapolri untuk meminta dan menyelesaikan persoalan yang ada di Pulau Rempang. Seorang Kapolri harus peka dan punya responsibility yang kuat, sehingga bisa meminimalisir insiden itu sebelum terjadi," kritik ART kepada Kapolri.
Kapolri sebaiknya jangan selalu memberikan informasi ke Presiden aman dan beres, atau selalu siap. Bahkan konflik Pulau Rempang telah menjadi perhatian dunia Internasional terhadap Indonesia.
Karena itulah, ART meminta saudara Presiden segera mengevaluasi para kabinetnya hari ini juga. Bukan hanya di pihak keamanan dan kamtibmas dalam hal ini saudara Kapolri, tapi semua yang berkepentingan dalam insiden di Pulau Rempang.
"Presiden perlu segera mengevaluasi kinerja Kapolri. Karena saya melihat beberapa insiden yang terjadi di Indonesia, aparat keamanan dan kamtibmas melakukan tindakan diluar SOP dalam penanganan permasalahan di masyarakat. Apalagi dalam hal penegakan hukum, masih ada kelompok-kelompok memainkan kasus di daerah-daerah," desak ART kepada Presiden Joko Widodo.
Bahkan, ART mengoreksi slogan Polri sekarang ini yaitu "Polri Presisi". Menurutnya, slogan itu kurang pas.
"Tak ada gunanya Polri selalu mengatakan Polri Presisi. Kenapa, karena visi misi seorang Kapolri tidak sampai tingkat bawah. Itu yang banyak kami temukan di lapangan," tandas ART mengkritik tagline Polri Presisi. ***