politik

Dialektika Wakanda dan Konoha, Cak Imin Sepakat dengan Anies Perlunya Revisi UU ITE

Rabu, 6 September 2023 | 12:18 WIB
nies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tampil di acara Mata Najwa bertajuk Eksklusif: Blak-blakan Anies-Muhaimin yang ditayangkan pada Senin malam, 4 September 2023.

METRO SULTENG-Bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin sependapat dengan pandangan yang sering disampaikan Anies Baswedan terkait pentingnya revisi UU No. 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Dalam acara Mata Najwa, Senin (4/9/2023), Najwa Shihab menanyakan tentang pandangan Cak Imin terhadap UU ITE. Najwa menyampaikan kritik dari Anies Baswedan ketika menyampaikan kuliah umum di FISIP Universitas Indonesia soal turunnya kualitas demokrasi dengan memberikan contoh banyaknya warga menggunakan istilah Konoha dan Wakanda.

Baca Juga: 10 Penjabat Gubernur Dilantik Hari Ini, Menggantikan Jabatan Gubernur Yang Purna Tugas, Berikut Nama-Namanya

"Pasti kesamaan sikap Cak Imin dengan Anies Baswedan tentang perlunya revisi UU ITE]," tegas Gus Imin saat mendampingi Anies Baswedan dalam acara Mata Najwa, Senin malam (4/9/2023).

Muhaimin menceritakan kasus seorang pedagang kelontong di Bogor yang akhirnya dipenjara akibat menyampaikan keluhan di media sosial.

"Ada seorang pedagang, dagangannya hancur, tidak laku, bangkrut, hanya gara-gara ada edaran dilarang belanja di luar keluarga ini kelompok/komunitas yang memiliki pengikut. Kemudian si pedagang ini main sosmed dan tidak menggunakan kata kode sensor. 'Saya bangkrut gara-gara ini', dipenjara langsung," tutur Muhaimin.

Baca Juga: Gempa Bumi Kembali Guncang Jawa Barat Magnitudo 3,4 Berpusat Wilayah Barat Daya Kabupaten Bandung

Menurutnya, contoh tersebut menjadi fakta bahwa tidak mudah menyatakan suatu protes. "Sampai sekarang saya berusaha menolongnya karena dia tidak salah apa-apa. Mata pencaharian sebagai pedagang kelontong tiba-tiba ditutup. Ini gak fair UU ITE."

Gus Imin menambahkan, terkait dialektika Wakanda dan Konoha di media sosial merupakan ekspresi kehati-hatian agar tidak menyinggung atau menyakiti, bahkan merugikan pihak lain.

"Kalau prinsip saya dan PKB,
Partai Kebangkitan Bangsa begini, kritik boleh, tapi jangan melawan atau menghinakan, itu saja. Dengan kalimat itu [Konoha dan Wakanda] mungkin nggak bisa dituntut di pengadilan, sah-sah saja," kata Ketua Umum PKB ini.

Dalam kesempatan yang sama, Anies menambahkan bahwa selama ini ada ruang dalam UU ITE yang memungkinkan pihak lain menuntut sehingga orang menjadi lebih berhati-hati.

Baca Juga: Tablet Redmi Pad SE Diluncurkan, Menyimpan Sejumlah Keunggulan Menarik, Kini Sudah Bisa Dibeli

"Dari ruang dalam UU ITE tersebut, bisa disebut pencemaran nama baik. Di situ, ruang itu yang seharusnya tidak ada. Seharusnya kita tidak beri ruang yang membuat orang ketika mengungkapkan fakta dan fakta itu tidak menyenangkan atau menunjukkan hal tidak baik, lalu dianggap sebagai pencemaran nama baik," tutur bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ini.

Oleh sebab itu, dalam berbagai kesempatan Anies terus menyuarakan perlunya revisi UU ITE untuk memberikan kebebasan berekpresi dan berpendapat masyarakat serta fokus dalam melindungi data masyarakat dalam hal transaksi elektronik.***(Sepudin Zuhri)

 

Tags

Terkini

Ramai Soal KUHAP Baru, Ketua Komisi III DPR Buka Suara

Selasa, 18 November 2025 | 17:46 WIB

Anak Muda: Melek Politik dan Melek Berpartai

Senin, 17 November 2025 | 09:26 WIB