Hengky Idrus: Yahdi Basma Jangan Bawa Nama dan Logo PENA 98 di Kampanye Pilgub Sulteng

photo author
- Sabtu, 19 Oktober 2024 | 06:38 WIB
Hengky Idrus (kiri). Foto kanan penggunaan logo PENA 98 dalam baju dukungan kepada salah satu kandidat di Pilgub Sulteng 2024. (Foto: Ist).
Hengky Idrus (kiri). Foto kanan penggunaan logo PENA 98 dalam baju dukungan kepada salah satu kandidat di Pilgub Sulteng 2024. (Foto: Ist).

METRO SULTENG - Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah 2024 penuh dinamika. Tidak hanya antar sesama warga, efeknya juga menjangkit ke kalangan aktivis pergerakan.

Sebut saja PENA 98 (Perhimpunan Aktivis Nasional 98), sebuah wadah organisasi pergerakan yang mengawal reformasi Indonesia 1998.

Ketua Presidium PENA 98 Sulawesi Tengah, Hengky Idrus A. Mappangile, secara tegas meminta kepada Yahdi Basma agar tidak membawa-bawa nama PENA 98 dalam kegiatan kampanye politik terkait Pilkada Gubernur Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Debat Perdana Pilgub Sulteng, Anwar-Reny: Tambang Jalan, Lingkungan Terjaga

Bahkan, Hengky meminta kepada Yahdi Basma agar logo PENA 98 tidak digunakan dalam atribut atau alat peraga kampanye (APK) yang mendukung salah satu calon tertentu.

Hal itu ditegaskan Hengky kepada Yahdi Basma yang sama-sama berhimpun di PENA 98 dalam pernyataan resminya menanggapi dinamika politik di Sulawesi Tengah.

"Sayangnya, di tengah situasi politik saat ini, ada oknum aktivis 98 di Sulawesi Tengah, yaitu saudara Yahdi Basma yang notabene salah satu Presidium Nasional PENA 98, menggunakan organisasi PENA 98 dalam kampanye dan aktivitasnya untuk mendukung calon Gubernur Rusdy Mastura,” kata Hengky, Jum'at (18/10/2024).

Menurutnya, apa yang dilakukan Yahdi Basma kurang elok. Sebab sejumlah aktivis 98 di Sulawesi Tengah, termasuk yang tergabung dalam PENA 98, telah tersebar mendukung berbagai kandidat Pilgub sesuai preferensi politik masing-masing.

Baca Juga: Cek Fakta Debat Kandidat Ahmad Ali versus Rusdy Mastura: Ini Data Terbaru Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Sulteng

Karena sebut Hengky, perjuangan reformasi 98 di Sulawesi Tengah adalah perjuangan bersama, bukan merupakan perjuangan individu.

“Kita semua berdarah-darah, berkeringat, dan bertaruh nyawa untuk menumbangkan rezim Orde Baru. Setelah itu, kita secara sadar dan bersama-sama berhimpun dalam wadah perjuangan berikutnya, yaitu PENA 98,” ungkapnya.

Karena itulah, Hengky menyatakan beberapa poin penting:

1. Meminta Yahdi Basma untuk tidak membawa-bawa nama PENA 98 dalam mendukung calon gubernur pilihannya.

2. Mencabut dan tidak menggunakan logo PENA 98 pada semua APK dan atribut dukungan untuk calon pilihannya.

Baca Juga: Pilgub Sulteng 2024: Tim dan Koalisi BERAMAL Yakin Menang Besar di Ibu Kota Provinsi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ramai Soal KUHAP Baru, Ketua Komisi III DPR Buka Suara

Selasa, 18 November 2025 | 17:46 WIB

Anak Muda: Melek Politik dan Melek Berpartai

Senin, 17 November 2025 | 09:26 WIB
X