METRO SULTENG - Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah 2024, Anwar Hafid dan Reny Lamadjido, seperti mendapat energi besar setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi bergabung dalam koalisi.
Dengan tambahan dukungan dari PKS, pasangan Anwar-Reny kini telah memenuhi syarat minimal 11 kursi di DPRD Sulteng untuk maju dalam Pilkada 2024.
Baca Juga: Kejutan, PKS Pilih Usung Anwar-Reny di Pilgub Sulteng 2024
Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah, Hidayat Pakamundi, mengonfirmasi kesiapan pasangan ini untuk berkompetisi di Pilgub Sulteng bulan November mendatang.
"Alhamdulillah, pasangan Anwar-Reny selangkah lagi akan menjadi peserta Pilkada Sulteng 2024. Ini berkat doa dan dukungan dari masyarakat yang selalu membersamai pasangan ini," kata Hidayat dihubungi via telepon, Jumat malam (5/7/2024) di Palu.
Untuk menyemangati para relawan dan menyatukan persepsi seluruh partai koalisi, deklarasi pasangan Anwar-Reny akan digelar pada Senin, 8 Juli 2024, di Kota Palu.
"Dengan adanya deklarasi, kami ingin meresmikan pasangan ini. Kami juga ingin menyampaikan ke masyarakat luas bahwa pasangan Anwar-Reny sudah siap berlayar di Pilgub Sulteng," ujarnya.
Baca Juga: Karena Gandeng dr Reny, Anwar Hafid Tetap Menanti Dukungan PKB
Hidayat juga mengungkapkan, seluruh struktur tiga partai pengusung (Demokrat, PBB dan PKS) dipastikan akan hadir dalam deklarasi Senin mendatang.
"Ketiga partai ini, termasuk DPP-nya, telah menginstruksikan untuk bergerak bersama memenangkan Anwar-Reny di Pilgub Sulteng 2024," ujar anggota DPRD Sulteng terpilih di Pileg 2024 tersebut.
Selain itu, Hidayat memberikan petunjuk bahwa akan ada 'partai besar' lain yang berpeluang bergabung dengan koalisi Anwar-Reny. Komunikasi sudah intens dilakukan.
Baca Juga: Total Hadiah Ratusan Juta, Anwar Hafid Buka Turnamen Bola Voli di Parigi Moutong
"Semoga deal dan bisa terealisasi. Saya belum bisa sebutkan. Clue-nya saja ya. Partai besar pokoknya," kelitnya menghindar.
Berdasarkan dinamika politik Pilgub Sulteng 2024 terkini, ada dua partai besar yang disebut-sebut belum menentukan sikap. Yaitu Partai Golkar dengan 8 kursi dan PDIP dengan 7 kursi. ***
