METRO SULTENG - Ribuan orang relawan meneriakan namanya saat Ahmad Ali tiba di lokasi deklarasi simpul relawan pada Selasa malam (2/7/2024).
Yang lebih bikin riuh lagi, mereka juga secara bergantian menyerukan kalimat "gubernur baru Sulawesi Tengah".
Baca Juga: Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri, Bertekad Menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Terbaik di Indonesia
Deklarasi simpul relawan pendukung Ahmad Ali- Abdul Karim Aljufri (AA-AKA) malam itu digelar di ballroom Hotel Santika Jalan Moh Hatta, Kota Palu. Massa relawan sudah tiba di lokasi acara sebelum deklarasi dimulai sekitar pukul 20.30 Wita.
Menurut data panitia deklarasi, lebih dari 50 kelompok relawan sudah menyatakan mendukung pencalonan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri di Pilgub Sulawesi Tengah 2024. Puluhan kelompok relawan itu tersebar di 12 kabupaten dan 1 kota di Sulawesi Tengah.
"Malam ini, sebagian besar kelompok relawan datang. Sesuai data, selain dari Kota Palu, ada 11 kabupaten yang relawannya juga hadir," kata pihak panitia memberi pengumuman.
Baca Juga: Makan Siang dan Bernostalgia dengan Toma Oge Nungata Kaili, Ahmad Ali: Narasa Mpu Le
Ahmad Ali dalam orasi politiknya malam itu mengaku, jika dipercaya masyarakat Sulawesi Tengah untuk memimpin daerah ini, ia akan menyediakan waktu 1 hari full dalam sepekan untuk bertemu masyarakat.
Ia bersama jajarannya (kepala dinas dan kepala badan) akan bertemu dan melayani masyarakat. Mendengarkan keluhan dan harapan masyarakat terhadap pembangunan di Sulawesi Tengah.
“Saya merindukan ketika saya terpilih menjadi gubernur, dalam satu minggu saya mengambil satu hari full untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Sulawesi Tengah. Saya memilih hari Jum'at dan saya memberi nama Jum'at Mendengar,” ucap bakal calon gubernur itu dalam orasinya.
Setiap hari Jumat, masyarakat silakan datang di kantor gubernur. Disitu ada gubernur, ada wakil gubernur, ada OPD (organisasi perangkat daerah) yang siap melayani.
Baca Juga: Ahmad Ali Percaya Diri dengan Koalisi NasDem-Gerindra di Pilgub Sulteng
"Kami akan mendengarkan permasalahan-permasalahan sosial yang dihadapi oleh masyarakat Sulawesi Tengah. Dan kemudian pemerintah daerah menyiapkan makan gratis bersama-sama rakyat,” ujar Ahmad Ali.
Dikatakan, ketika masyarakat telah menyampaikan permasalahan pada minggu pertama, kemudian pada minggu kedua permasalahan itu belum selesai, maka kepala dinas yang menangani masalah itu wajib diganti
“Kami tidak membutuhkan aparatur sipil yang bermental feodal. Kami ingin semua jajaran OPD, pegawai negeri, yang diberi amanah harus memiliki visi yang sama dengan gubernur dan wakil gubernur,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan akan melakukan lelang jabatan yang sebenar-benarnya. Silakan berkompetisi sebaik mungkin. Karena yang akan menjadi kepala dinas adalah yang mampu berkompetisi.
