DERAP langkah perjalanan politik seorang Hartati, tidak lagi seperti langit mendung lima atau sepuluh tahun yang silam. Tahun politik 2024 sudah lebih cerah ceria. Seceria senyum seorang pilot pesawat yang hendak take off saat langit mendung berlalu.
Hartati pantas disebut seorang petarung politik. Ia memilih "melawan" yang namanya kegagalan. Ketika panji perjuangan telah ditancapkan, denyutnya jangan pernah berhenti.
Itulah prinsip Hartati. Sejak bergabung dengan Partai NasDem di tahun 2013, setahun kemudian ia langsung didapuk menjadi calon legislatif (Caleg). Pemilu 2014 menjadi pengalaman pertamanya di arena politik praktis.
Baca Juga: NasDem Juaranya, 2 dari 8 Caleg Terpilih Dapil II Melangkah ke DPRD Sulteng
Di Pileg 2014, perempuan kelahiran Tolitoli 22 November 1973 ini diplot menjadi Caleg DPRD Provinsi dari Dapil Sulawesi Tengah II (Kabupaten Parigi Moutong). Ia mendeklarasikan diri sebagai representasi aspirasi kaum perempuan.
Perolehan suara Hartati di Pileg 2014 cukup signifikan untuk ukuran pendatang baru. Menjadi Caleg nomor urut 2, Hartati meraup 3.868 suara. Secara internal, perolehan suaranya saat itu hanya kalah dari Ibrahim A Hafid yang unggul 1.300-an suara.
Karena Ibrahim memperoleh 5.179 suara. Jatah kursi NasDem dari dapil Sulteng II otomatis menjadi milik Ibrahim, Caleg NasDem nomor urut 1.
Pengalaman bertarung di Pileg 2014, menjadi lembaran catatan pengalaman politik bagi Hartati. Tak heran, ia seperti pelaut ulung di antara gelombang samudera. Puncaknya, ia kembali turun arena di Pileg 2019.
Lagi-lagi, ia takluk. Aliran darah rasanya seperti berhenti. Kisahnya masih sama seperti edisi Pileg lima tahun sebelumnya.
Meski Dewi Fortuna belum berpihak dalam dua kali edisi Pileg (2014 dan 2019), namun ibu lima anak ini tidak berlama-lama bermuram durja. Luka politiknya cepat terobati oleh waktu.
Bahkan, komitmen untuk selalu setia bersama Partai NasDem tetap terjaga. Kehangatan dengan rekan seperjuangan tidak ada yang berubah sama sekali.
Baca Juga: Caleg NasDem Hartati Unggul di PSU Kabupaten Parimo
"Bagi saya, politik itu adalah kesetiaan. Sejak saya mengenal dan memilih Partai NasDem, saya sudah memantapkan niat berada dalam gerbong besarnya. Gerbong perubahan," ujar Hartati suatu hari di awal Maret 2024.
Saat mengalami dua kali gagal bertarung di Pileg, Hartati belajar mengevaluasi peta jalan (road map) politiknya. Ia berusaha mendengarkan setiap masukan dari masyarakat dan tim-nya.