Perindo: Unity Kesejahteraan dan Masa Depan Anak Muda

photo author
- Jumat, 1 September 2023 | 14:21 WIB
Empat juru bicara Partai Perindo Sulteng saat mengikuti kegiatan Partai Perindo di Jakarta. Salah satunya adalah Azman Asgar (kanan).
Empat juru bicara Partai Perindo Sulteng saat mengikuti kegiatan Partai Perindo di Jakarta. Salah satunya adalah Azman Asgar (kanan).

Oleh : Azman Asgar

Ingat gerobak pasti ingat Perindo. Gerobak sudah menjadi brand politik Partai Perindo. Secara simbolik gerobak merupakan bentuk kongkrit dari komitmen Perindo untuk terus mendorong perwujudan Indonesia yang sejahtera lewat skema pengembangan sektor UMKM.

Saat berkesempatan menghadiri pelatihan jubir Partai di kantor DPP Perindo Jakarta, ada dua hal yang membuat saya kagum pada pidato ketua umum Hary Tanoesoedibjo saat memberikan sambutan, yakni unity dan welfare. 

Baca Juga: Perindo Sulteng Makin Diminati, Mantan Jubir Partai Prima Pilih Bergabung

Dalam diskursus ekonomi politik, dua hal ini memang tidak bisa terpisahkan, bangsa dan kesejahteraan. Soal unity adalah soal welfare, pun sebaliknya. Kebangsaan (persatuan) tidak bisa di bangun dengan pondasi ekonomi yang timpang.

Keadilan ekonomi akan memperkokoh apa yang kita sebut dengan Unity. Ketum Hary Tanoesoedibjo paham betul apa yang menjadi dasar kebangsaan di tengah kondisi Indonesia yang sangat majemuk.

Gerobak rupanya tidak lagi sebatas simbol keberpihakan Perindo, jauh dari itu ada velue yang paling mulia disana, soal kebangsaan, kemanusiaan dan kesejahteraan.

Memang jika merujuk data Kementerian Koperasi dan UMKM, Indonesia punya sekitar 65,4 juta UMKM. Bisa dibilang ini sektor mayoritas dari rakyat Indonesia.

Baca Juga: Ronny Tanusaputra Kembali Ingatkan Pengurus Perindo di Sulteng soal Target Pemilu 2024

Selain menjadi mayoritas penggerak ekonomi nasional, sektor UMKM juga mampu menyerap tenaga kerja terbesar 114,7 juta orang atau mencapai 56 persen dari total tenaga kerja Indonesia. Berbanding terbalik dengan usaha berskala besar (2022). 

Di level ekonomi makro, UMKM juga berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 60,3 persen, mampu menyerap tenaga kerja di Indonesia sebesar 97 persen.

Selain isu arsitektur kesehatan global dan transisi energi terbarukan, kemiskinan dan ketimpangan pendapatan menjadi isu yang paling diminati kalangan milenial.

Gagasan Perindo mendorong kesejahteraan lewat sektor UMKM sangat rasional untuk dikerjakan. Selain punya impact terhadap ekonomi nasional, UMKM juga menjadi jawaban atas kecemasan kalangan milenial menghadapi bonus demografi di masa depan.

Baca Juga: Perindo Dukung Pembangunan Kawasan Perikanan Halal di Kabupaten Banggai Kepulauan dan Banggai Laut

Indonesia masih harus menyelesaikan banyak masalah di sektor lapangan kerja, industrialisasi nasional dan mendorong peran UMKM merupakan solusi paling efektif menyelamatkan bangsa dari kemiskinan dan ancaman resesi global. Tentu saja akan berkelindan pada semangat membangun green ekonomi yang menjadi tema pembangunan dunia.

Anak muda butuh kepastian lapangan kerja dan lingkungan yang sehat di masa mendatang, sekedar menggaungkan isu 'persatuan nasional' saja tidak cukup tanpa membangun ekonomi kerakyatan yang kokoh sebagai basisnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ramai Soal KUHAP Baru, Ketua Komisi III DPR Buka Suara

Selasa, 18 November 2025 | 17:46 WIB

Anak Muda: Melek Politik dan Melek Berpartai

Senin, 17 November 2025 | 09:26 WIB
X