METRO SULTENG-Kepala Badan Riset Dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah, Farida Lamarauna di dampingi oleh Kepala Bidang Riset Inovasi dan Teknologi, Hasim R beserta jajarannya, lakukan Audiensi bersama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi Sulawesi Tengah. Bertempat, diruang kerja Kepala Brida Prov. Sulteng. Rabu, (2/08/2023).
Audiensi ini digelar dalam rangka riset yang akan dilakukan oleh Brida Provinsi Sulawesi Tengah sebagai tindak lanjut pencanangan Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalit.
Baca Juga: Tiga Kali DD Dan ADD Marana Dibobol Pada Tahun Anggaran 2020 Sebesar Rp414 Juta
Dalam penjelasan Ketua TABC Sulteng, Haliadi Sadi menjelaskan, pada saat delineasi pada tahun 2021, semua tim ahli cagar budaya seluruh Indonesia datang ke Sulawesi Tengah untuk melakukan penelitian terkait megalit yang ada di empat lembah yaitu Lembah Napu, Lembah Behoa, Lembah Bada dan Lembah Palu.
"Pada penelitian tersebut, terdapat sekitar 2007 benda cagar budaya yang tersebar di empat lembah tersebut dan belum termasuk di kabupaten lain,"sebut Haliadi.
Baca Juga: Pangdam XIV/Hasanuddin Terkesan dengan Praktik Pertambangan PT Vale
Menurutnya, potensi ini perlu ditetapkan terlebih dahulu oleh daerah, yang nantinya akan ditindak lanjuti oleh Pemerintah Provinsi untuk melakukan pemeringkatan guna menentukan apakah hal ini masuk dalam cagar budaya provinsi, cagar budaya nasional ataupun cagar budaya dunia.
"Namun sebelum melakukan penetapan dan pemeringkatan, harusnya dilakukan penelitian ataupun riset terlebih dahulu," ungkap Ketua TABC.
Haliadi mengungkapkan, tidak hanya potensi penelitian delineasi saja yang dapat dilakukan, akan tetapi Brida juga dapat melakukan penelitian untuk mengungkap profil megalit tersebut seperti tinggi, bentuk, nama dan lain sebagainya.
Baca Juga: Blancpain Merayakan 70 Tahun Fifty Fathoms dengan edisi khusus Lelang amal Only Watch
Dalam melakukan penelitian megalit ini, ia menyarankan agar nantinya hasil laporan penelitian yang dilakukan oleh Brida Provinsi Sulawesi Tengah kiranya dapat dicetak dalam bentuk buku. Mengingat pada saat ini belum terdapat laporan hasil penelitian yang dibuku kan dan disebar luaskan.
Selain itu juga, seminar hasil penelitian serta publikasi jurnal dapat dilakukan oleh Brida dalam rangka diseminasi.
Baca Juga: Oknum Karyawan Bank Sulteng Disinyalir Cubit Uang Nasabah Hingga Terkumpul Ratusan Juta Sejak 2019
Persepsi yang sama pun disampaikan oleh Farida Lamarauna selaku Kepala Brida Provinsi Sulteng, adanya megalit di Sulawesi Tengah bukan hal yang baru dan diketahui oleh masyarakat khususnya Sulawesi Tengah. Namun keberadaan megalit tersebut belum terekspos secara meluas.
Untuk mengekspos informasi tersebut secara luas tentunya tidak hanya menyebar luaskan gambar megalit saja, akan tetapi harus ada yang dilakukan seperti penelitian, kajian dan lain-lain.