pendidikan

Mengganti Puasa, Ini Tata Cara dan Hukum Meng-Qadha Puasa Ramadhan

Rabu, 15 Maret 2023 | 06:49 WIB
Cara meng qadha puasa ramadhan

METRO SULTENG-Kata qadha' adalah bentuk masdar dari kata dasar qadhaa, yang artinya memenuhi atau melaksanakan. Adapun menurut istilah dalam ilmu fiqih, qadha dimaksudkan sebagai pelaksanaan suatu ibadah di luar waktu yang telah ditentukan oleh syariat Islam. Misalnya, qadha puasa Ramadhan yang berarti puasa Ramadhan itu dilaksanakan sesudah bulan Ramadhan.

Namun demikian, menurut para ahli bahasa Arab, penggunaan istilah qadha untuk pengertian seperti tersebut di atas (istilah dalam ilmu fiqih) sama sekali tidak tepat. Sebab, pada dasarnya kata qadha semakna dengan kata ada'' yang artinya pelaksanaan suatu ibadah pada waktu yang telah ditentukan oleh syariat Islam.

Baca Juga: Ini Data Hilal BMKG Awal Puasa Ramadhan 2023, Pemerintah Akan Gelar Sidang Itsbat 22 Maret

Oleh sebab itu, tidaklah tepat kata qadha' dimaksudkan untuk istilah yang artinya bertolak belakang dengan ada'. Akan tetapi, nyatanya istilah qadha' tersebut telah membudaya, menjadi baku dan berlaku dalam ilmu fiqih, untuk membedakannya dengan kata ada' yang merupakan pelaksanaan suatu ibadah pada waktu yang telah ditentukan.

Wajibkah Qadha Puasa Dilaksanakan Secara Berurutan?

Qadha puasa Ramadhan wajib dilaksanakan sebanyak hari yang telah ditinggalkan, sebagaimana termaktub dalam Al-Baqarah ayat 184.

Baca Juga: Puasa Ramadhan 2023 Jatuh Kamis 23 Maret, Idul Fitri 21 April Berdasarkan Hisab Muhammadiyah

Dan tidak ada ketentuan lain mengenai tata cara qadha selain dalam ayat tersebut. Adapun mengenai wajib tidaknya atau qadha puasa dilakukan secara berurutan, ada dua pendapat.

Pendapat pertama, menyatakan bahwa jika hari puasa yang di­tinggalkannya berurutan maka qadha harus dilaksanakan secara berurutan pula, lantaran qadha merupakan pengganti puasa yang telah ditinggalkan, sehingga wajib dilakukan secara sepadan.

Pendapat kedua, menyatakan bahwa pelaksanaan qadha puasa tidak harus dilakukan secara berurutan, lantaran tidak ada satu­ pun dalil yang menyatakan qadha puasa harus berurutan.

Baca Juga: Puasa Ramadhan 2023, Inilah Keistimewaan Bulan Ramadhan Yang Disebutkan Nabi Muhammad SAW

Sementara Al-Baqarah ayat 184 hanya menegaskan bahwa qadha puasa, wajib dilaksanakan sebanyak jumlah hari yang telah ditinggalkan. Selain itu, pendapat ini didukung oleh pernyataan dari sebuah hadits yang sharih jelas dan tegas).

Sabda Rasulullah SAW:

قَضَاءُ رَمَضَانَ إنْ شَاءَ فَرَّقَ وَإنْ شَاءَ تَابَعَ

Qadha' (puasa) Ramadhan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan. " (HR. Daruquthni, dari Ibnu 'Umar) Dari kedua pendapat tersebut di atas, kami lebih cendong kepada pendapat terakhir, lantaran didukung oleh hadits yang sharih (jelas).

Halaman:

Tags

Terkini