METRO SULTENG-Mulai tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menerapkan Kurikulum Merdeka untuk murid Sekolah Dasar (SD). Kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Spirit yang sebenarnya sudah dimulai oleh beberapa sekolah di tanah air, bahkan sebelum Kurikulum Merdeka dicanangkan. Salah satunya adalah SD Islam 1 Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (SDIA 1 Al Azhar).
Sekolah ini telah lama membuat sejumlah kegiatan intrakurikuler dengan pendekatan yang relevan dan menarik untuk anak didik. Diantaranya project based learning (PBL) berupa kegiatan rutin tahunan untuk mendukung pembelajaran.
Baca Juga: Fenomena Hujan Es di Morowali Utara Yang Bikin Warga Ketakutan, Ini Penjelasan BMKG
Sebagai contoh, pada awal 2023 ini, SDIA 1 Al Azhar menggelar rangkaian kegiatan Assembly Grade sebagai perwujudan dari PBL tersebut.
Kegiatan yang diisi dengan berbagai aktifitas untuk memperkenalkan budaya lokal Jakarta, yaitu budaya Betawi. Salah satunya pada Assembly Grade 1 untuk siswa kelas I, dimeriahkan dengan pentas drama bertajuk Si Pitung Takut Sunat.
“Peristiwa penting dalam keluarga saat anak-anak usia SD adalah dikhitan. Banyak anak yang merasa takut dikhitan. Hal ini lalu kami kaitkan dengan pelajaran tematik iman dan taqwa atau imtaq. Kami kemas dalam drama agar pesan jangan takut dikhitan itu sampai ke anak-anak,” kata Wakil Kepala Sekolah SDIA 1 Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Noor Imanah, M.Pd.
Baca Juga: Pemda Morowali Rancang RPIP Sebagai Pendukung Kawasan Industri
Di panggung, cerita mengalir dari sosok Si Pitung yang diceritakan masih duduk di bangku kelas I SD. Melalui alur cerita yang dramatis dan terkadang mengundang senyum dan tawa orang tua siswa. Pitung yang semula takut disunat, akhirnya berani.
Acara General Assembly ini dilaksanakan di Aula Buya Hamka, SDIA 1 Al Azhar. 150 siswa berpartisipasi dan disaksikan tak kurang dari 300 orang tua murid.
“Kakek-nenek dari siswa juga banyak yang hadir. Mereka senang dengan kegiatan bernuansa budaya,” papar Noor Imanah.
Menariknya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno turut memberikan sambutan di awal acara secara virtual. Sebagai alumni SDIA 1 Al Azhar, Sandi mengapresiasi acara yang mengangkat budaya lokal Jakarta.
Meski Sandi tak hadir langsung di sekolah, istri Sandi, Ny. Nur Asiah Uno tampak di Aula Buya Hamka. Mpok Nur, demikian ia biasa disapa, mengapresiasi pula kegiatan intrakurikuler ini.
“Nilai-nilai agama, akhlak kesopanan, dan saling menghormati mutlak harus dimiliki anak-anak. Begitu pula dengan aktifitas untuk menumbuhkan kreatifitas dan kepercayaan diri dengan tampil berekspresi melalui seni peran, seni musik, seni tari. Itu bagus sekali,” tutur Mpok Nur.
Melalui kegiatan intrakurikuler yang dikemas dalam Program Pengembangan Pribadi Muslim inilah murid-murid SDIA 1 Al Azhar diasah pemahamannya dalam konsep dan kompetensi. Program yang kemudian menarik banyak sekolah lain.